Nasional

Masjid Istiqlal Sediakan Tempat Khusus bagi Kaum Difabel

Sel, 10 Desember 2019 | 11:00 WIB

Masjid Istiqlal Sediakan Tempat Khusus bagi Kaum Difabel

Masjid Istiqlal (Foto: http://simas.kemenag.go.id)

Jakarta, NU Online
Badan Pelaksana Pengelola (BPP) Masjid Istiqlal berkomitmen tinggi menjadikan masjid terbesar di Asia tenggara tersebut sebagai tempat ibadah yang ramah terhadap difabel. Wujud komitmen BPP tersebut dibuktikan dengan membangun tempat khusus bagi kaum-kaum difabel seperti lift dan tangga kursi roda. 
  
Pengadaan tempat khusus bagi difabel tersebut seiring dengan kegiatan renovasi Masjid istiqlal yang telah dimulai sejak Mei 2019 lalu. Setelah digunakan kembali pada Mei 2020 tahun depan, pihak BPP memastikan keadaan Masjid Istiqlal lebih nyaman, indah dan sangat aman untuk masyarakat disabilitas. 

Wakil Kepala Bidang Takmir Masjid Istiqlal H Bukhori SA mengatakan lift khusus kaum difabel berjumlah 2, yakni di pintu Arrahman dan di antara pintu Al-Fatah dan Al-kuds. Satu lift sudah dapat digunakan, sementara satu lift lagi sedang dalam proses.  

“Di dalam renovasi ini juga kita sediakan lift baru di antara pintu Al-Fatah dan Al-Kuds. Itu ada lift tersendiri bagi kaum disabilitas. Nanti ada lagi fasilitas lain, insyalllah ada, tangga rencana kaya lift jalan sendiri, semuanya masih dalam proses,” kata H Bukhori saat ditemui di kantornya di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (10/12) siang. 

Ia menjelaskan, di antara  alasan mengapa Masjid Istiqlal harus ramah difabel sebab dakwah Islam itu diperuntukan seluruh kaum Muslimin, baik  masyarakat nondifabel maupun masyaraat difabel itu sendiri. Alasan kedua, sebagai bentuk tindak lanjut atas beberapa keluhan kaum difabel yang merasa masih kesulitan ketika beribadah beberapa waktu yang lalu. 

“Masih banyak kaum difabel yang berminat mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal. Kalau ada fasilitas tertentu kan memudahkan,” tuturnya. 

Selain menyediakan tempat khusus pihaknya juga akan menghadirkan penerjemah bahasa isyarat Saat shalat Jumat. Sehingga apa yang disampaikan oleh khatib bisa dipahami oleh kaum difabel. 

Sebagai informasi, renovasi Masjid Istiqlal oleh Kementerian PUPR meliputi penataan ulang kawasan di plaza dan gerbang, area dalam masjid, mihrab, koridor, ruang wudhu, toilet, perbaikan sistem mekanikal electrical dan plumbing bangunan masjid, serta renovasi sistem signage.

Masjid Istiqlal mulai dibangun tahun 1961 pada masa Presiden Soekarno dan mulai difungsikan tahun 1978 pada saat Pemerintahan Presiden Soeharto. Renovasi yang bersifat menyeluruh dari Masjid Istiqlal baru kali ini dilakukan setelah 41 tahun sejak pertama kali digunakan tahun 1978.  Renovasi juga untuk meningkatkan fasilitas yang ramah terhadap difabel.  

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi