Manfaatkan Ruang Digital, Kemenag Agendakan Kongres Aksara Pegon
NU Online Ā· Senin, 17 Oktober 2022 | 13:30 WIB
M. Zidni Nafi'
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar Kongres Aksara Pegon yang bertajuk āMengawal Peradaban Melalui Digitalisasi Aksara Pegonā pada Jumāat-Ahad 21-23 Oktober 2022 di Jakarta.
Kongres tersebut akan dibuka langsung oleh Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, Direktur Jenderal Pendidikan Islam H Muhammad Ali Ramdhani, dan akan dimeriahkan juga oleh Ezzura, Grup Nasidaria Junior.
Menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono, penyelenggaraan Kongres Aksara Pegon bertujuan untuk menggali informasi mendalam tentang perkembangan dan sejarah penggunaan aksara Pegon.
āKongres ini akan memberikan gambaran tentang pentingnya standardisasi aksara Pegon sekaligus memberikan gambaran luas tentang peluang pemanfaatan digitalisasi aksara Pegon,ā kata Waryono kepada NU Online pada Senin (17/10/2022) di Jakarta.
Waryono menjelaskan, peserta dalam kegiatan ini berasal dari pesantren, kampus, dan berbagai unsur pemangku kepentingan dalam pelestarian, penggunaan dan pengembangan aksara pegon.
āPerwakilan dari unsur-unsur tersebut diharapkan dapat memberikan feedback (umpan balik, red) yang positif pada kegiatan diskusi dalam rangka penentuan standar dan pengembangan aksara Pegon di era digital,ā jelas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Rekomendasi hasil Kongres, lanjut Waryono, nantinya dapat menjadi acuan pengkajian dan perencanaan kebijakan di Kementerian Agama terkait pelaziman penggunaan aksara Pegon.
āUntuk proses digitalisasi, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi perihal pengkodean karakter-karakter aksara Pegon yang belum terdaftar di Unicode untuk diajukan ke Unicode,ā ujarnya.
āRekomendasi hasil kongres nanti juga berisi tentang font, tata letak papan tombol dan transliterasi aksara Pegon kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN),ā tambah Waryono.
Komisi Kongres Aksara Pegon
Adapun konsep Kongres Aksara Pegon nantinya akan dibagi dalam empat komisi berikut:
Komisi 1: NomenklaturĀ
Ketua: Prof. Dr. Titik Pudjiastuti, M.Hum
Anggota: Dr. Ginanjar Sya'ban, M.Hum, Dr. Adib Misbachul Islam, M.Hum, Dr. Maharsi, M.Hum, Ayung Notonegoro
Komisi 2: Tata Tulis
Ketua: Prof. Dr. Marsono, S.U.
Anggota: Dr. Mahrus, M.Ag, Dr. H. Anasom, M.Hum, Setya Amrih Prasaja, SS, Diaz Nawaksara, Mamay Mujahid
Komisi 3: Digitalisasi
Ketua: Prof. Syamsul Hadi, S.U.MA
Anggota: Dr. H. Ahmad Ismail, M.Ag, Dr. Bisyron, Ilham Nurwansah, Arif Budiarto, Triana Kanthi Wati, M.Pd
Komisi 4: Rekomendasi
Ketua: Prof. Dr. H. Abu Rohmat, M.Ag
Anggota: Prof. Dr. Waryono, M.Ag, Heru Nugroho, Anton Nugroho, Ahmad Wahyu, Ubay Baiquni
Pewarta: M. Zidni Nafiā
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
4
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua