Maksimal, Santri Apresiasi Kerja Keras Panitia Siapkan Acara
NU Online · Sabtu, 1 Agustus 2015 | 12:37 WIB
Jombang, NU Online
Perhelatan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama dipastikan bakal dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Alun alun Jombang, Sabtu malam (1/8). Semua persiapan telah beres. Ini tentu karena kerja keras panitia yang cukup maksimal.<>
Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Kebangkitan Santri (Gerbang Santri) mengapresi kinerja panitia, baik pusat, daerah maupun lokal dalam menyiapkan akomodasi, konsumsi, keperluan persidangan, posko kesehatan, pengamanan dan lain-lain.
"Ini kerja panitia yang luar biasa," kata Ketua Umum Gerbang Santri, Mukaffi Makki, di Jombang, Sabtu (1/8).
Bukan hanya itu. Panitia jauh jauh hari juga telah melakukan sosialisasi guna mesukseskan Muktamar NU. Sejumlah kegiatan Pra-Muktamar berjalan sukses dan meriah. Diantaranya, sosialiasi di sembilan kota/kabupaten di Jatim, pagelaran sholawat dan wayang, ziarah ke makam para wali dan pendiri NU.
"Sosiliasi dan kegiatan-kegiatan Pra-Muktamar itu banyak mencerminkan semangan ke-NU-an dan kebangsaan," kata Mukaffi yang juga ketua PB PMII ini. "Selamat bermuktamar, semoga NU semakin jaya," tegasnya.
Muktamar ke-33 NU akan berlangsung di Jombang pada 1-5 Agustus mendatang. Sesuai jadwal akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, dan penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pembukaan dan sidang pleno ditempatkan di Alun-alun Jombang. Sedangkan sidang komisi berlangsung di empat pondok pesantren, yakni Pesantren Tebuireng, Mambaul Ma'arif Denanyar, Bahrul Ulum Tambakberas, dan Darul Ulum Paterongan.
Muktamar NU kali bakal dihadiri sekitar 40 sampai 50 ribu orang. Sebanyak 3.500 orang adalah muktamirin atau peserta pemilik suara di Muktamar NU. Sedangkan sisanya adalah muhibbin atau penggembira. (Abdul Hady JM/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua