Nasional

Mahasiswa UNU Cilacap Juarai Aksi Indonesia 2019

Sen, 3 Juni 2019 | 23:20 WIB

Mahasiswa UNU Cilacap Juarai Aksi Indonesia 2019

Ulin Nuha (Foto: Aksi Indosiar 3 Juni 2019)

Jakarta, NU Online
Setelah melewati rangkaian audisi dan tampil pada setiap babak panggung Aksi Indonesia 2019, Ulin Nuha, Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali, Cilacap semester II berhasil menjadi juara pertama pada Grand Final di Studio Indosiar, Jakarta, Selasa (4/6).

Ulin berhasil meraih poin 44,64 dan berhasil mengungguli peserta lain yang masuk tiga besar grand final yakni Suwandi dengan poin 27,71 dan Donidion dengan poin 27,65. Ulin berhak mendapatkan hadiah 100 juta rupiah dan paket perjalanan umrah ke tanah suci. Ulin juga berhak mewakili Indonesia pada ajang Aksi Asia pada 2020 mendatang.

Saat pengumuman juara, dalang muda yang kerap mentas di berbagai kecamatan di Cilacap bahkan ke hingga keluar daerah ini didampingi sang ayahanda M Darto Wahab Noor. Sesaat setelah diumumkan, ulin dan ayahnya pun langsung bersujud menandai rasa syukur dan bahagianya.

Pada kesempatan tersebut Ulin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan sehingga ia bisa masuk ke grand final dan menjadi juara. Keberhasilan ini menurutnya tak lepas dari doa orang tua dan seluruh pihak terutama keluarga besar NU.

"Terima kasih kepada PBNU, dan seluruh lembaga di bawah naungan NU, PCNU Cilacap dan lembaga-lembaga yang telah mendukung terutama para pendukung-pendukung kami dari Cilacap," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para guru, kiai, dan mentor Indosiar yang telah mencurahkan ilmunya. Ia meminta agar tidak bosan memberikan ilmu, ridho dan berkahnya.

"Ilmu tidak akan membawa manfaat tanpa ada barakah dari para guru," tegasnya.

Ulin Nuha merupakan putera Cilacap dari Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah. Putra dari pasangan M Darto Wahab Noor dan Siti Wastiati ini sangat terampil mendalang. Keterampilan mendalangnya ini diperolehnya dari para tetangga yang kebanyakan merupakan seniman wayang kulit. Memang Karangrena dikenal sebagai desa budaya.

Tampil di atas panggung juga sudah tidak asing lagi bagi Ulin. Sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dia sudah biasa mementaskan wayang kulit.

“Saya ingin menghidupkan kembali khasanah budaya wayang kulit sebagai salah satu budaya adiluhung yang perlu dilestarikan, serta menjadikan wayang kulit sebagai media dakwah," tuturnya.

Hadir memberikan dukungan pada Grand Final tersebut, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang sekaligus didaulat untuk menyerahkan hadiah kepada Ulin. (Muhammad Faizin)