Nasional

Lustrum Ke-8 Unisma, Ketum PBNU: Semakin Maju Jadi Benteng Aswaja

Sab, 20 Februari 2021 | 10:00 WIB

Lustrum Ke-8 Unisma, Ketum PBNU: Semakin Maju Jadi Benteng Aswaja

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan ucapan selamat Lustrum ke-8 kepada Universitas Islam Malang (Unisma) secara virtual, melalui kanal Youtube 164 Channel-Nahdlatul Ulama, pada Jumat (19/2) malam.


Kiai Said berharap Unisma semakin maju dan menjadi benteng Ahlussunnah wal Jamaah. Di antaranya sebagai sarana untuk belajar, mengajar, mengkaji, dan mendalami nilai-nilai Islam Aswaja.


“Saya Ketua Umum PBNU, mengucapkan Selamat Lustrum yang ke-8 kepada Universitas Islam Malang tahun 2021 dengan harapan semoga Unisma semakin maju menjadi benteng Ahlussunnah wal Jamaah, sebagai tempat belajar-mengajar, mengkaji, dan mendalami nilai-nilai Islam Aswaja,” ungkap Kiai Said.


Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan ini juga berharap, Allah akan selalu meridhai serta memberikan kekuatan lahir-batin kepada seluruh Sivitas Akademika Unisma. Syaratnya menurut Kiai Said adalah selalu memiliki niat baik, tulus, dan ikhlas.


“Semuanya li ajli i'la-i kalimatillah (untuk mengangkat nama Allah), li ajli kalimati Ahlussunnah wal Jamaah (untuk mengangkat nama Aswaja), li ajli kalimati Nahdlatul Ulama (untuk mengangkat nama NU). Terima kasih,” tuturnya.

 

Sekilas Unisma


Untuk diketahui, Lustrum berasal dari bahasa Latin untuk penanggalan pada sebuah periode lima tahunan. Dengan peringatan  Lustrum ke-8, itu berarti Unisma saat ini berusia 40 tahun, sejak awal didirikan pada 27 Maret 1981.


Dikutip dari situs resmi Unisma, keberadaan Universitas Islam Malang diawali oleh adanya semangat dan gagasan para tokoh masyarakat, ulama, dan cendekiawan Muslim di kalangan NU di Kota Malang untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi Islam yang besar, berkualitas, dan mandiri.


Karena itulah kemudian, pada 27 Maret 1981 berdiri Yayasan Sunan Giri (kini menjadi Yayasan Universitas Islam Malang) yang berkedudukan di Jalan MT Haryono 193 Malang, Jawa Timur. Berdirinya kampus ini dipelopori oleh para Sarjana Muslim yang berhaluan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.


Para Sarjana Muslim itu kemudian sepakat untuk merealisasikan amanat tersebut dengan membentuk Panitia Sembilan yang bertugas menangani konsep dan bentuk teknis dalam rencana pendirian suatu perguruan tinggi.


Fakultas Tarbiyah merupakan cikal bakal berdirinya Unisma, yang diawali dengan berdirinya Akademi Pendidikan Ilmu dan Agama Islam (APIA). Selanjutnya berubah menjadi Fakultas Tarbiyah Watta’lim (FTT) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU).


Hal tersebut dikukuhkan dengan SK Menteri Agama RI Nomor 16 Tahun 1963, pada 12 Januari 1963 yang menyatakan Ijazah Sarjana Muda FTT UNU Malang diakui sama dengan Ijazah Sarjana Muda Institut Agama Islam Negeri.


Pada 1968, nama UNU Malang diubah menjadi UNSURI Jawa Timur dan berkedudukan di Surabaya. Kampus ini memiliki beberapa fakultas yang ada di Malang. Di antaranya Fakultas Tarbiyah, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Lalu pada 1971, Fakultas Tarbiyah Wata’lim (UNU) berubah menjadi Fakultas Tarbiyah UNSURI.


Ketika Yayasan Universitas Islam Sunan Giri Malang berdiri, maka Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Pertanian UNSURI bergabung menjadi salah satu fakultas di Universitas Islam Malang.


Lalu sejak 7 Oktober 1983, Unisma mendapat status terdaftar untuk program pendidikan Sarjana Muda dengan SK Mendikbud RI Nomor 0425 Tahun 1983. Beberapa fakultas di antaranya adalah Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas keguruan Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Ilmu Administrasi.


Kemudian mulai 31 Maret 2005 Universitas Islam Malang telah membuka Fakultas Kedokteran dengan konsentrasi pada keanekaragaman hayati sebagai penunjang pengobatan.


Sejak Yayasan Universitas Islam Malang berdiri, hanya mempunyai satu bidang garapan yaitu bidang pendidikan. Namun hingga kini mengalami perkembangan yang cukup pesat, ditandai dengan mampu mengembangkan bukan hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga sektor-sektor di luar pendidikan.


Beberapa di antaranya adalah Rumah Sakit Universitas Islam Malang, Laboratorium Ahlussunnah wal Jamaah dan Pondok Pesantren Ainul Yaqin, kerja sama Lembaga Penelitian Universitas Islam Malang dengan Departemen Kehutanan dan Perkebunan RI, kerja sama Fakultas Teknik dengan BPPT, dan dibukanya beberapa program pascasarjana (S-2).


Selain itu juga terdapat Gedung Aswaja Centre, kerja sama dengan Department of Food Science and Technology of Agriculture, Kyushu Universitas Fukuoka Japan dan Department of Microbiology Universitas of Delhi South Campus, New Delhi India.


Kemudian ada pula kerja sama dengan The Association Overseas Technological Scholarship (AOTS), Sub-Divisi Business Forum serta kerja sama dengan Learning Assistance Program for Islamic Schools (LAPIS) dan Equality of Learning Outcomes in Islamic Schools (ELOIS) dari Australia.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin