LP Ma’arif NU Rencanakan Perkemahan Pelajar Islam Dunia

Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama H Arifin Junaidi mengatakan, lembaganya tengah menyiapkan perkemahan pelajar Islam tingkat dunia. Hal itu rencananya akan digelar dua tahun mendatang, 2018. Namun waktu dan tempat persisnya belum ditentukan.  

Menurut dia, rencana perkemahan tersebut telah disampaikan kepada Kwartir Nasional (Kwarnas) Indonesia. “Mereka menyambut baik rencana tersebut,” katanya selepas rapat perdana penyelenggaraan Perwimanas 2017 di gedung PBNU, Jakarta pada Selasa (23/8).

Kwarnas, kata Arifin, memberikan apresiasi kepada pramuka Ma’arif dengan mengadakan kegiatan tersebut karena mereka telah menyaksikan kesuksesan pada Perwimanas di Jombang. Menurut mereka Perwimanas tersebut adalah perkemahan terbesar dilakukan perguruan swasta.

Ia menambahkan, Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nasional (Perwimanas) yang akan digelar tahun depan di Jawa Tengah merupakan embrio atau persiapan untuk perkemahan pelajar muslim sedunia tersebut. Pada kesempatan tersebut, LP Ma’arif akan mengundang PCINU. “Setidaknya mereka mengirim peninjau. Ini embrio perkemahan muslim sedunia,” tambahnya.  

Kegiatan tersebut, menurut dia, sebagai sarana ukhwah islamiyah. Umat Islam di dunia mana pun berada merupakan umatan wahidah (bersatu). “Perkemahan pelajar tingkat dunia untuk mengeliminasi gerakan radikal yang semakin merebak yang menjadikan stigma Islam yang jelek. Kita mengeliminir anggapan itu sejak dini, ya melalui pelajar Islam dunia ini,” jelasnya.

Kedua, lanjutnya, perkemahan tersebut sebagai forum silaturahim pelajar muslim sedunia. “Kita mencari persamaan, bukan perbedaan untuk mewujudkan ukhwsh Islamiyah. Akan diadakan game-game untuk mengetahui kemampuan dari berbagai negara. Juga penemuan-penemuan kepandduan sedunia,” tambahnya.

Dari kegiatan tersebut, ia berharap ada perkemahan pelajar tingkat dunia lanjutan dengan tempat berbeda, di negara lain. Jika itu menjadi kenyataan, LP Ma’arif tentu saja akan mengirimkan delegasinya. (Abdullah Alawi)