Nasional

LKNU: Penderita Stunting Masih Tinggi di 70 Desa di Brebes

NU Online  Ā·  Kamis, 30 April 2015 | 04:00 WIB

Brebes, NU Online
Angka stunting atau kegagalan mencapai pertumbuhan tubuh secara maksimal (cebol) di Kabupaten Brebes mengalami penurunan setelah dilakukan intervensi dariĀ  Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU). Berdasar riset kesehatan dasar tahun 2013, angka stunting anak bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Brebes sebanyak 37,2 persen, padahal sebelumnya mencapai angka 45 persen.
<>
Demikian disampaikan Sekretaris Pengurus Pusat LKNU Anggia Ermarini MKes saat menyampaikan sosialisasi program pencegahan stunting di Kabupten Brebes, di gedung NU Jalan Yos Sudarso 36 Brebes, Rabu (29/4/15).

Meski demikian, kata Anggia, Brebes masih menjadi daerah terbesar nomor 2 penderita stunting di Indonesia, di bawah Kabupaten Siak, Nusa Tenggara Timur. Dia mengaku perihatin dengan kondisi masyarakat Brebes yang derajat kesehatannya sangat rendah. Padahal, mayoritas penduduknya Nahdliyin (warga NU). ā€œIndeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM) Brebes paling rendah atau nomor 35 dari 35 Kabupaten/Kota Jawa Tengah,ā€ ungkapnya.

Dari 297 desa se-Brebes, lanjutnya, masih ada 70 desa yang tergolong tinggi penderita stuntingnya. Dalam tahun 2015, LKNU akan melakukan survei dan intervensi melalui tokoh agama kepada 35 desa di 5 Kecamatan se-Kabupaten Brebes. ā€œPeran ulama sangat besar dalam peningkatan kesadaran meningkatkan gizi keluarga,ā€ tandasnya.

Pengasuh pondok pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, Jatibarang Brebes KH Syeh Sholeh Basalamah mengingatkan, agar para ibu memperhatikan dengan seksama dalam penggunaan susu ekslusif. Pasalnya, setetes air susu ibu (ASI) mampu mengurangi dosa dari ibu yang menyusui. Sehingga jangan disia-siakan air susu yang mengalir agar dimanfaatkan oleh sang bayi. ā€œSangat naĆÆf kalau air susu ibu tergantikan oleh susu kaleng,ā€ terangnya.

Stunting itu, lanjutnya, merupakan akibat dari gizi buruk yang berkepanjangan. Untuk itu, seorang ibu juga perlu memperhatikan nilai gizi dalam kehidupan rumah tangganya. ā€œKalau stunting akibat dari kurang gizi secara jasmani, tentu ketika rohani kita tidak diasupi dengan berbagai gizi pengajian maka secara rohani iman kita akan stunting juga,ā€ tandasnya.

Sosialisasi yang dibuka oleh Staf Ahli Bupati bidang Ekonomi Pembangunan Kab Brebes Dr Angkatno diikuti sekitar 100 orang peserta. Mereka terdiiri dari unsure PC NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU-IPPNU, Muhammadiyah, Aisyiyah, Bappeda, Dinas Kesehatan, dan lain-lain.

Hadir juga Fasiltator Unicef Jawa Tengah Bahrul Ulum, Wakil Ketua PC NU H Sodikin Rachman dan sejumlah undangan lainnya. (Wasdiun/Mahbib)