Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein mengatakan, penyakit diabetes mellitus harus dikenali sejak dini agar risiko lanjutan dari penyaki tersebut dapat dicegah.
Hal itu disampaikan Fariz saat mengisi seminar Waspada Diabetes; Dampak pada Tubuh dan Gigi di Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta, Jumat (28/4) siang.
“Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) ini meningkat sesuai pertambahan usia, jadi, termasuk progresif. Kemudian risikonya menyerang baik di kalangan masyarakat perdesaan maupun masyarakat perkotaan. Yang lebih memprihatinkan lagi, proporsi DM pada populasi dengan tingkat pendidikan yang rendah ternyata cukup tinggi,” papar Fariz.
Ia menambahkan data, pada tahun 2012 terdapat kurang lebih 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes mellitus. Dan tahun 2014 ada 9 persen orang dewasa dari keseluruhan penduduk Indonesia terkena diabetes mellitus. Sementara sebanyak 80 persen kasus diabetes mellitus menimpa negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Penderita diabetes juga dapat mengalami gangguan pada mulut dan gigi seperti sakit pada gusi, infeksi gigi dan mulut, gangguan rasa, infeksi jamur, disfungsi kelenjar getah bening, dan kerusakan gigi.
Oleh karenanya, Fariz menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk mencegah diabetes mellitus. Kesadaran bersama terhadap diabetes mellitus merupakan tanggung jawab bersama.
“Penguatan masyarakat secara aktif dalam mengendalikan faktor risiko DM, melalui advokasi pemerintah di tingkat desa dalam menggiatkan masyarakat peduli diabetes. Selain itu juga perlu dilakukan penyebaran informasi kesehatan dan edukasi mengenai deteksi faktor risiko secara dini,” tegasnya.
Bagi masyarakat sangat dianjurkan pemeriksaan kesehatan secara berkala yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, gula darah, lemak tubuh, termasuk kesehatan mulut dan gigi. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)