LKNU DIY Gelar Baksos dan Sosialisasi Hidup Bersih
NU Online · Senin, 24 Maret 2014 | 16:03 WIB
Sleman, NU Online
Bertempat di Pesantren Pangeran Diponegoro yang terletak di Jl. Diponegoro, Sembego, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, tim dokter LKNU DIY mengadakan bakti sosial pengobatan gratis kepada para santri dan santriwati, Ahad Pagi (23/3).
<>
Selain itu, tim dokter yang dikomandani oleh Ketua LKNU DIY, dr. Abdul Kadir, juga melakukan sosialisasi hidup bersih.
“Acara ini untuk memotivasi para santri dan santriwati agar bisa hidup sehat dan bersih,” ungkap dr. Abdul Kadir ketika sowan kepada ke Pengasuh Pesantren Pangeran Diponegoro, KH. M. Syakir Ali
Pengasuh Pesantren Pangeran Diponegoro yang juga Wakil Syuriah PWNU DIY, KH. M. Syakir Ali menyambut baik adanya kegiatan tersebut.
“Saya senang sekali dengan kedatangan para dokter-dokter dari LKNU DIY ini. Saya pribadi malah meminta agar para dokter-dokter ini sering ke sini, untuk mengajari dan membimbing para santri perihal hidup sehat dan bersih,” ujar KH. M. Syakir Ali yang juga tercatat sebagai salah satu dosen di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga.
Acara yang diikuti oleh sekitar tiga puluh sampai empat puluhan santri tersebut berjalan lancar. Acara dimulai dengan pemeriksaan gratis oleh tim dokter LKNU DIY kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi hidup bersih dan sosialisasi tentang HIV/AIDS.
Koordinator Wilayah Program Penanggulangan HIV/AIDS PWNU DIY, Muhammadun mengungkapkan bahwa acara seperti ini, khususnya sosialisasi tentang HIV/AIDS harus terus digalakkan.
“Sosialisasi tentang HIV/AIDS harus terus digalakkan, karena ternyata banyak dari teman-teman santri yang masih belum tahu dengan benar apa itu HIV/AIDS. Sebagian besar mereka malah takut untuk bersanding dengan penyandang HIV/AIDS. Ini tak lain dan tak bukan adalah karena stigma negatif masih tinggi terhadap para penyandang HIV/AIDS,” ungkap Muhammadun setelah memberikan materi terkait HIV/AIDS.
Sementara itu, dr. Emil, salah satu tim dokter LKNU DIY yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan tentang perilaku hidup sehat dan bersih.
“Soal perilaku hidup bersih, biasakan cucilah tangan sebelum makan, karena tangan itu banyak kumannya. Kalau batuk, ditutup pakai tangan, agar virusnya tidak menyebar kemana-mana. Selain itu, kebersihan tempat juga harus diutamakan,” ujar dr. Emil (Nur Rokhim/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua