Nasional

Lima Hari Sekolah Tak Berangkat dari Bawah

NU Online  ·  Jumat, 25 Agustus 2017 | 01:01 WIB

Solo, NU Online
25.000 lebih Warga Nahdlatul Ulama (NU) se-Solo Raya ikut turundalam aksi menolak kebijakan lima hari sekolah yang diterapkan oleh pemerintah melalui Permendikbud nomor 23/2017, Kamis (24/8). Mereka melakukan aksi dengan berjalan kaki dari Kawasan Sriwedari sampai Bundaran Gladag, Kota Solo, Jawa Tengah.

Dalam orasi yang disampaikan Ketua Pelaksana Aksi KH Muhammad Mahbub menilai kebijakan Permendikbud nomor 23/2017 ini tanpa didasarkan kebutuhan dan tidak didasarkan proses dari bawah, yakni kebutuhan pendidikan di masyarakat.

“Kami menolak dan menuntut agar Permendikbud ini dicabut karena penerapannya berdampak luar biasa bagi pendidikan keagamanaan di Indonesia khususnya untuk pesantren dan madrasah diniyah,” tegas dia.

Menurut dia, kebijakan lima hari sekolah hanya akan mendatangkan persoalan, karena semangat lima hari sekolah bukan lagi semangat mengenai nawacita yang selama ini didengungkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Kami sering mendengar anak-anak pulang sekolah sudah dalam keadaan loyo. Apalagi selama ini sekolah hanya memenuhi sisi intelektualitas dan bukan sisi karakter,” katanya.

Berdasarkan data NU, jumlah madrasah diniyah se-Solo Raya yang terdaftar mencapai 400 madrasah diniyah. Sedangkan jika termasuk yang tidak terdaftar jumlahnya mencapai 3.000-4.000 madrasah diniyah.

Usai berorasi, massa aksi kemudian berpindah ke Masjid Agung Surakarta untuk melakukan istighosah kubra. (Ajie Najmuddin/Fathoni)