Lemah Dokumentasi, Pesantren Bisa Diabaikan Sejarah
NU Online · Kamis, 20 Desember 2012 | 11:31 WIB
Jakarta, NU Online
Tradisi menulis di kalangan pesantren sudah berkembang sejak pesantren itu berdiri. Banyak karya yang muncul dari pesantren di Nusantara. Sayang, pesantren masih kurang awas dalam hal dokumentasi.<>
Sejarawan Agus Sunyoto menyesalkan kalangan pesantren yang kurang memelihara dan mendokumentasikan karya-karya para kiai.
Misalnya, ada karya terjemahan Tafsir Jalalain dalam bahasa Jawa yang malah diterbitkan di luar negeri.
“Kenapa tidak di Semarang atau Surabaya? Ini tandanya, pesantren kurang perhatian dalam mendokumenetasikan,” ujar Agus Sunyoto di kantor redaksi NU Online Jakarta, Rabu, (20/12).
Menurut Wakil Ketua PP Lesbumi NU itu, akibat dari abainya dokumentasi, pesantren bisa tersingkir dalam percaturan sejarah.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Lengkap dengan Niat dan Surat yang Dianjurkan
3
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
4
Khutbah Jumat: Merawat Keutuhan Keluarga di Era Media Sosial
5
Lusa, Umat Islam Dianjurkan Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal 1447 H, Berikut Niatnya
6
Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat, DPR Stop Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan ke Luar Negeri
Terkini
Lihat Semua