Nasional

LD PBNU Berduka Atas Wafatnya Ulama Al-Qur’an, KH Ahmad Syahid

NU Online  ·  Ahad, 6 Agustus 2017 | 05:21 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Maman Imanulhaq Faqih mengungkapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Ahmad Syahid. 

“Saya atas nama Ketua Lembaga Dakwah PBNU mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya. Semoga beliau mendapatkan tempat selayak-layaknya di sisi Allah SWT,” katanya di gedung PBNU, Jakarta, Ahad (6/8). 

Kiai Maman bersaksi bahwa KH Ahamd Syahid adalah seorang qari sesungguhnya. KH Ahamd Syahid bukan ulama yang mengumbar ayat-ayat Al-Qur’an untuk diperjualbelikan, tapi untuk diamalkan dan dihayati untuk menjadi ruh kehidupan. 

“Sekali lagi Lembaga Dakwah PBNU betul-betul berduka cita. Semoga keluarga beliau dan kita semua bisa meneruskan perjuangan KH Ahmad Syahid,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Majalengka yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Baitul Arqom Ciparay itu.  

Kiai Maman mengenang, bahwa dia pernah diajak KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersilaturahim ke Al-Falah. 

Waktu itu, Gus Dur mengatakan, kalau ingin melihat orang yang ikhlas dalam mempelajari Al-Qur’an, dialah KH Ahmad Syahid. Dia adalah qori kehidupan.

Seabagaimana diketahui, KH Ahmad Syahid meninggal dunia di Rumah Sakit AMC Bandung, Sabtu (5/7) bakda maghrib. (Abdullah Alawi)