Bekasi, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Lembaga Taāmir Masjid Nahdlatul Ulama (PP LTMNU) KH Abdul Manan A. Ghani mengatakan, melawan radikalisme agama bukan dengan berhadapan langsung dengan mereka, tapi dengan memperkuat masjid.
<>
Menurut Kiai Manan, memperkuat masjid adalah menjadikannya sebagai pusat pemberdayaan umat, āMasjid harus dipenuhi dengan program-program yang menyentuh keinginan jamaahnya,ā katanya pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dalam rangka revitalisasi masjid di gedung PCNU Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Untuk memperkuat masjid dengan program, LTMNU menawarkan tujuh aksi masjid berdasarkan keinginan jamaah. Keinginan itu tertuang dalam doa mereka selepas shalat. Allahuma ini asaluka salamatan fid din, wa āfiyatan fil jasad, wa ziyadatan fil āilmy, wabarakatan fi rizqy, wa taubatan qablal maut, warahmatan āindal maut, wa maghfiratan baādal maut.
Doa orang di masjid itu sambung Kiai Manan, dijabarkan PP LTMNU periode 2010-2015 sebagai program dasar. Rinciannya adalah, peningkatan Ahlussunah wal-Jamaah āala tahriqah Nahdliyah, wa Syariāah āala madzhabil arbaāah, wa thoriqah aāala thoriqoti al-Imam Junaid al-Baghdadi wa Imam al-Ghazali.
Kedua, pelayanan kesehatan berbasis masjid, yaitu menjadikan masjid sebagai Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas), āPaling tidak, setiap masjid kecamatan diharapkan punya satu poliklinik di rumah obat,ā harapanya di hadapan ratusan peserta yang terdiri imam, khotib, dan DKM tersebut.
Ketiga, peningkatan kualitas pendidikan berbasis masjid, baik pendidikan formal maupun nonformal. Keempat, pemberdayaan ekonomi jamaah; mulai dari informasi peluang usaha, pengkaderan enterpreneur, kerja sama kemitraan, sampai pembentukann wadah perekonomian seperti baitul mal masjid, Koperasi masjid NU Kopmasnu, dan lembaga keuangan syariah.
Kelima, pusat pertaubatan, yaitu menjadikan masjid sebagai wadah dan usaha membangun masyarakat husnul khotimah, āUntuk menjalan program itu, harus menciptakan aktivis masjid yang hatinya selalu terpaut kepada masjid. Orang seperti tersebut adalah salah satu dari 7 golongan yang akan dinaungi perlindungan Allah pada hari kiamat,ā pungkasnya.
Rapimda bertema āWujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umatā tersebut diikuti para imam, khotib, dan DKM-DKM NU Kota Bekasi. Kegiatan tersebut diselenggarakan Lembaga Taāmir Masjid PCNU Kota Bekasi yang difasilitasi PP LTMNU bekerja sama dengan PT Sinde Budi Sentosa dan PT TOA.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
3
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua