Lagi, Ketum PBNU Tuntun Pria Jepang Masuk Islam
NU Online · Senin, 18 November 2019 | 13:15 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj kembali menuntun seorang pria berkewarganegaraan Jepang memeluk agama Islam. Ikrar pembacaan dua kalimat syahadat berlangsung di lantai 3, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (18/11).
Adapun yang menjadi saksi pada prosesi sakral tersebut adalah Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani dan Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini. Sejumlah pengurus PBNU yang lain juga turut menyaksikannya. Mereka adalah H Umar Syah, H Aizzudin Abdurrahman, Juri Ardiantoro, dan Isfah Abidal Aziz.
Sebelumnya, Kiai Said mengemukakan kepada pria Jepang yang diketahui bernama Takayoshi Nakanishi ini bahwa Islam merupakan agama yang ajarannya mudah untuk dilaksanakan. Ajaran itu di antaranya berupa rukun iman, yakni iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan qadha dan qadar.
"Agama Islam itu kelebihannya dalam teologi, original. Dari 15 abad lalu sampai sekarang, rukun iman ada enam. Di mana saja. Mau Islam Arab, Islam Asia, Amerika," kata Kiai Said.
Selain teologi, katanya melanjutkan, keaslian Islam juga terletak pada syariatnya, yaitu mendirikan shalat, menunaikan zakat, menjalankan puasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji di Arab Saudi.
"(Syariat itu) Sejak 15 abad yang lalu sampai sekarang nggak pernah berubah. Itu sama semua. Islam mana pun sama semua. Dari dulu sampai sekarang. Kalau ada perbedaan kecil, (tapi) pada prinsipnya satu (sama)," terang Kiai Said.
Sementara Takayoshi Nakanishi mengatakan bahwa dirinya sering berkunjung ke PBNU. Seiring berjalan waktu, ia mengenal Ketua PBNU H Aizzudin Abdurrahman atau Gus Aiz. Dari perkenalan itu, ia dan Gus Aiz sering membicarakan tentang Islam dan Indonesia.
"Lama-lama saya menjadi penasaran. Tidak hanya tentang Islam, tapi juga tentang Indonesia," kata Takayoshi melalui penerjemah.
Sampai waktu tiba, ia berketetapan hati untuk memeluk Islam. Sementara pilihannya menjadi muslim melalui PBNU, kata dia, karena kecocokan atas Islam yang didakwahkan oleh NU.
"Islam itu kan ada aliran keras. Nah, Islam NU inilah yang paling mengena. Enak gitu," ucapnya.
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua