Nasional
Kunjungi Poliklinik dan Usaha Peternakan Menginspirasi Pengurus NU Care
NU Online · Ahad, 5 Februari 2017 | 07:02 WIB
Sukabumi, NU Online
Kunjungan lapangan menjadi salah satu agenda Workshop Asistensi Manajemen ZIS yang digelar NU Care Lazisnu di Sukabumi. Lokasi yang dikunjungi adalah Poliklinik ZIS dan usaha peternakan domba di Desa Nanggerang, Sabtu (4/2) pagi.
Di bawah guyuran gerimis, mobil-mobil yang membawa para peserta menempuh jarak dua kilometer dari Pesantren Global Insani Mandiri (GIM).
Tiba di poliklinik yang bangunannya bersebelahan dengan Kantor ZIS, para peserta berebutan melongok-longok dan memasuki berbagai ruangan. Segera, para pengurus NU Care Lazisnu dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota itu seperti berubah menjadi kameramen dan wartawan dadakan. Mereka memfoto, melakukan reportase, dan mewancarai petugas.
Ketua NU Care Lazisnu Lampung Selatan Suwarno merasa sangat terinspirasi untuk menerapkan sistem yang sama di Kabupaten Lampung Selatan.
“Di Lampung Selatan hanya mengandalkan dua puskesmas rawat inap. Itu masih kurang memadai untuk fasilitas kesehatan. Kalau poliklinik yang serupa dengan di Naggerang ini bisa disiapkan melalui NU Care di Lampung Selatan, akan sangat membantu di bidang layanan kesehatan masyarakat,” kata Suwarno.
Di dekat pintu keluar ruangan Poliklinik ZIS Desa Nanggerang, terdapat sebuah kotak infak. Tak sedikit para peserta yang mengisi kotak infak tersebut dengan uang pribadi mereka.
Ketua NU Care Lazisnu Kota Metro Lampung H Subandi amat tergerak memasukkan uang infak di kotak tersebut. Ia mengatakan, sebagai penggerak NU Care, ia ingin memberikan contoh kepada masyarakat.
“Kalau kita sendiri nggak mau menggerakan dan nggak yakin, bagaimana mau menginspirasi kepada masyarakat?” ujar Subandi beralasan.
Di dekat kandang domba, para peserta tak kehabisan rasa tertarik. Domba-domba di dalam kandang panggung mengembik beramai-ramai, semakin menambah penasaran peserta. Suara embikan beramai-ramai domba-domba itu menandakan banyaknya domba yang dikembangkan atas modal NU Care Lazisnu Sukabumi.
Berdasarkan papan data yang terpasang di kandang itu saat ini ada 120 domba betina dan 49 ekor pejantan. Domba-domba itu dicukupi pakan dan pemeliharaannya oleh enam orang warga dengan sistem bagi hasil.
Direktur Fundraising NU Care Lazisnu Nur Rahman mengatakan, para peserta workshop sengaja diajak berkunjung ke lokasi layanan kesehatan dan usaha peternakan. Pengembangan ekonomi dan kesehatan yang sudah dijalankan NU Care Lazisnu Sukabumi semakin membuktikan bahwa NU Care juga memedulikan kedua persoalan tersebut. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)
Kunjungan lapangan menjadi salah satu agenda Workshop Asistensi Manajemen ZIS yang digelar NU Care Lazisnu di Sukabumi. Lokasi yang dikunjungi adalah Poliklinik ZIS dan usaha peternakan domba di Desa Nanggerang, Sabtu (4/2) pagi.
Di bawah guyuran gerimis, mobil-mobil yang membawa para peserta menempuh jarak dua kilometer dari Pesantren Global Insani Mandiri (GIM).
Tiba di poliklinik yang bangunannya bersebelahan dengan Kantor ZIS, para peserta berebutan melongok-longok dan memasuki berbagai ruangan. Segera, para pengurus NU Care Lazisnu dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota itu seperti berubah menjadi kameramen dan wartawan dadakan. Mereka memfoto, melakukan reportase, dan mewancarai petugas.
Ketua NU Care Lazisnu Lampung Selatan Suwarno merasa sangat terinspirasi untuk menerapkan sistem yang sama di Kabupaten Lampung Selatan.
“Di Lampung Selatan hanya mengandalkan dua puskesmas rawat inap. Itu masih kurang memadai untuk fasilitas kesehatan. Kalau poliklinik yang serupa dengan di Naggerang ini bisa disiapkan melalui NU Care di Lampung Selatan, akan sangat membantu di bidang layanan kesehatan masyarakat,” kata Suwarno.
Di dekat pintu keluar ruangan Poliklinik ZIS Desa Nanggerang, terdapat sebuah kotak infak. Tak sedikit para peserta yang mengisi kotak infak tersebut dengan uang pribadi mereka.
Ketua NU Care Lazisnu Kota Metro Lampung H Subandi amat tergerak memasukkan uang infak di kotak tersebut. Ia mengatakan, sebagai penggerak NU Care, ia ingin memberikan contoh kepada masyarakat.
“Kalau kita sendiri nggak mau menggerakan dan nggak yakin, bagaimana mau menginspirasi kepada masyarakat?” ujar Subandi beralasan.
Di dekat kandang domba, para peserta tak kehabisan rasa tertarik. Domba-domba di dalam kandang panggung mengembik beramai-ramai, semakin menambah penasaran peserta. Suara embikan beramai-ramai domba-domba itu menandakan banyaknya domba yang dikembangkan atas modal NU Care Lazisnu Sukabumi.
Berdasarkan papan data yang terpasang di kandang itu saat ini ada 120 domba betina dan 49 ekor pejantan. Domba-domba itu dicukupi pakan dan pemeliharaannya oleh enam orang warga dengan sistem bagi hasil.
Direktur Fundraising NU Care Lazisnu Nur Rahman mengatakan, para peserta workshop sengaja diajak berkunjung ke lokasi layanan kesehatan dan usaha peternakan. Pengembangan ekonomi dan kesehatan yang sudah dijalankan NU Care Lazisnu Sukabumi semakin membuktikan bahwa NU Care juga memedulikan kedua persoalan tersebut. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
4
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
5
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
6
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
Terkini
Lihat Semua
