Nasional HARLAH KE-93 NU

Konsolidasi Internal Satu Abad NU, Satukan Frekuensi Gerakan

Kam, 31 Januari 2019 | 05:33 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama hari ini genap berusia 93 tahun menurut penanggalan Masehi. Jelang satu abad ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar konsolidasi internal organisasi guna menyatukan frekuensi gerakan NU ke depan.

"Terkait irama dan gerakan NU dalam tone yang sama dalam frekuensi yang sama," kata M Nabil Haroen, Ketua Panitia Konsolidasi Organisasi Jelang Satu Abad Nahdlatul Ulama di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).

Pasalnya, lanjut Nabil, ancaman Islam transnasional dan radikalisme masih cukup tinggi hingga saat ini.

"Sebagaimana kita tahu sekarang ancaman Islam transnasional Islam radikal cukup tinggi," imbuhnya.

Oleh karena itu, panitia sengaja mengundang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian guna mengetahui pandangan keduanya melihat hal tersebut.

"Kita ingin mendapatkan perspektif dari militer seperti apa, dari polisi seperti apa, secara skala nasional maupun secara ketahanan negara seperti apa," kata pria yang akrab disapa Gus Nabil itu.

Sebab, menurutnya, pandangan mereka menjadi salah satu rumusan langkah NU ke depan. "Apa yang akan kita lakukan ke depan tentu akan sangat bergantung pada paparan dua orang itu," pungkas Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa itu.

Kegiatan yang bersifat internal ini akan diikuti oleh pengurus PBNU, Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah wilayah dan cabang NU serta para kiai sepuh.

Selain Panglima TNI dan Kapolri, kegiatan inj juga rencananya akan dibuka oleh Presiden Jokowi. (Syakir NF/Abdullah Alawi)