Nasional

Kongres Perdana, Asosiasi Rumah Sakit NU Evaluasi Layanan Kesehatan

Jumat, 16 September 2016 | 13:01 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk pertama kalinya, Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) menggelar Kongres Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (Arsinu) di Hotel Balairung, Jakarta Pusat, Jumat-Sabtu (16-17/9). Pada kesempatan kongres ini, mereka melalui beberapa seminar merumuskan sejumlah masalah yang berkaitan dengan layanan di lingkungan NU.

Ketua LK PBNU Drs Hisyam Said Budairi menyampaikan pertanyaan Ketua Umum PBNU beberapa waktu sebelum penyelenggaraan kegiatan perihal pentingnya penyelenggaraan Kongres Arsinu.

Menurut Hisyam, berkaca pada pelayanan NU melalui bidang pendidikan di mana NU telah mendirikan dan mengelola sejumlah perguruan tinggi, pelayanan melalui bidang kesehatan sangat penting ditingkatkan. Selain itu, jumlah rumah sakit dan layanan kesehatan yang dikelola NU juga masih sangat sedikit.

“Di Indonesia ada kisaran dua ribuan rumah sakit milik swasta, tetapi dari dua ribuan itu, yang dikelola NU hanya sekitar 30 rumah sakit,” kata Hisyam.

Ia melanjutkan, upaya memajukan masyarakat harus melibatkan aspek kesehatan. Karena itu, penambahan jumlah layanan kesehatan masyarakat termasuk perjuangan untuk memperkuat NU.

Senada dengan Hisyam, Ketua Panitia Kongres dr Maki Zamzami mengatakan, penyelenggaraan kongres sudah lama digagas dan dipikirkan.

Dalam kongres yang akan menjadi forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi Arsinu, mereka mengagendakan pembahasan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Arsinu. Mereka juga merekomendasikan program kerja Arsinu, memilih Ketua Pengurus Pusat Arsinu, dan menetapkan keputusan lainnya yang dipandang perlu.

Hadir sebagai peserta kongres para pimpinan rumah sakit yang bernanung di bawah NU atau RS yang dikelola individu warga NU. Mereka berasal dari Arsinu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)