Kompak dan Profesional, Kongres Muslimat NU Bebas Sampah
NU Online · Jumat, 25 November 2016 | 09:30 WIB
Tak kurang dari sepuluh ribu ibu-ibu dari berbagai penjuru Nusantara berkumpul di arena Kongres Ke-17 Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, sejak Rabu (23/11) malam. Hingga Jumat (25/11) padatnya arena kongres tak membuat asrama yang dibangun sejak tahun 1974 itu penuh sampah.
Di sepanjang pagar dan dinding gedung utama hingga lapangan manasik, berjejer karangan bunga dan spanduk ucapan selamat atas perhelatan Kongres Ke-17 Muslimat NU. Sejumlah spanduk iklan menggelorakan kebersihan, tampak memberi sugesti tersendiri bagi para peserta.
Sejuknya suasana Kongres Muslimat NU diakui petugas keamanan Asrama Haji Pondok Gede, Triokarno (33). “Banyak organisasi bikin kegiatan di sini. Tapi memang, baru kali ini semua panitia dan peserta juga terlibat dan komitmen dalam urusan kebersihan,” paparnya, Jumat (25/11).
Trio teringat, kongres sebuah organisasi tertentu yang dihelat tahun 2013 lalu. “Dulu pernah ada kongres ricuh di sini sampe bakar-bakaran. Kalau kongres yang ini, sepekan sebelum kegiatan, kami sudah diajak berembuk oleh panitia. Dari urusan keamanan sampai urusan kebersihan. Kami merasa sangat terbantu. Karena NU menurunkan banyak relawan,” imbuhnya.
Untuk urusan kebersihan saja, menurut Trio, ada 150 relawan yang terlibat. Belum untuk urusan keamanan, konsumsi dan sebagainya. Itu, kata Trio, disampaikan Panitia Kongres dalam rapat gabungan bersama pengelola Asrama Haji, Kamis (17/11).
“Mereka yang berkaos biru itu dari pelajar, yang berkaos putih dari Banser. Yang berbatik dari mahasiswa NU (PMII) katanya. Termasuk dari TNI dan Kepolisian juga ikut serta membantu. Jadi kalau ada yang perlu digotong, mereka semua sigap membantu,” jelasnya.
Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Panitia Kongres Muslimat Ke-17 NU Rizky Wijayanti mengungkapkan, para peserta memang diberi arahan khusus oleh Pimpinan Pusat Muslimat NU untuk menyukseskan kegiatan, tak hanya dari sisi acara, tapi juga dari sisi kebersihan.
“Ini inisiatif dari Muslimat untuk memberi teladan bagi yang lain. Bahwa dalam berkegiatan apa pun, dengan massa sebanyak apa pun, kita bisa berkomitmen menjaga lingkungan,” kata Rizky.
Kampanye menjaga lingkungan itu, bahkan juga didengungkan berkali-kali di ruang Media Centre. Para panitia tak henti-hentinya mengingatkan para jurnalis untuk membuang sampah bekas makan dan minum, di tempat yang telah disediakan. “Tolong ya wartawan yang ganteng dan cantik, setelah makan, sisanya jangan ditinggal di meja. Tapi dibuang ke tempat sampah ini,” kata Enny Jamilah, panitia yang standby di ruang Media Centre. (Abdul Malik Mughni/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua