Kiai Said Sebut Rukun dan Damai Sebagai Perintah Agama
NU Online · Rabu, 23 Oktober 2019 | 10:45 WIB
Melihat fakta demikian, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj melihat perlunya menjaga kerukunan di tengah kompleksitas perbedaan yang sudah menjadi keniscayaan ini.
“Kerukunan dalam kebinekaan ini harus terus kita jaga sebagai wujud dari implementasi ajaran agama juga sebagai komitmen anak bangsa untuk melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa ini,” katanya saat menyampaikan Pidato Kebudayaan dalam rangka Hari Santri 2019 di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (22/10) malam.
Pada prinsipnya, terang Kiai Said, tidak ada agama yang menghendaki perpecahan, mengajarkan permusuhan, apalagi mengajak saling bertikai. Oleh karenanya, Islam memandang kebinekaan sebagai tanda-tanda kebesaran Allah.
“Sekalipun Allah mampu, Allah tidak menjadikan segenap manusia secara seragam, melainkan beragam,” ujarnya.
Hal itu didasarkan berdasar atas firman Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Yunus ayat 99, “Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?”
Kiai Said menjelaskan bahwa maksud manusia diciptakan secara beragam itu bukan untuk saling menegasikan, saling berperang, melainkan untuk saling mengenal, saling kolaborasi, saling kerja sama, untuk menjalankan amanah dan mandat Allah kepada manusia sebagai penguasa yang bertanggung jawab di muka bumi ini.
Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu menegaskan bahwa Islam memberikan jaminan akan tumbuh kembangnya kebinekaan. Ia juga mengajak seluruh pemuka agama untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan kerukunan di Bumi Pertiwi.
“Maka dari itu, saya ingin mengajak seluruh pemuka agama untuk saling bergandengan tangan, bekerja sama untuk menciptakan Indonesia dan dunia yang damai, tenteram, dan rukun,” pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua