Kiai Said: Islam Tidak Berikan Tempat bagi Ekstremisme Beragama
NU Online · Selasa, 1 Mei 2018 | 23:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj di Forum Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama Dunia di Istana Bogor menyampaikan bahwa Islam adalah agama wasathiyyah atau moderat dan i‘tidal atau proporsional. Pada kemoderatan ini, Islam tidak memberikan tempat pada ekstremisme dan sikap berlebihan dalam beragama.
“Mereka yang mengikuti Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW yang mulia akan menemukan banyak sekali perintah yang mendorong umat Islam untuk bersikap wasathiyyah dan i‘tidal dalam segala aspek kehidupan,” kata Kiai Said yang menjadi salah satu pembicara di forum KTT Ulama Dunia, Selasa (1/5) malam.
Dalam pidato berbahasa Arab, Pengasuh Pesantren At-Tsaqafah Ciganjur ini mengatakan bahwa pada saat yang sama Al-Quran pada banyak ayat melarang umat Islam bersikap ekstrem. Ia menyebut salah satunya Surat Al-Baqarah ayat 143 yang berbunyi kadzalika ja'alnakum ummatan wasthan li takunu syuhada'a alan nas wa yakunur rasulu 'alaiku syahidan.
Di hadapan sedikitnya 50 peserta yang terdiri atas ulama dan cendekiawan Muslim dari pelbagai penjuru dunia, Kiai Said juga menyebut Surat Al-Qashash ayat 77 yang memerintahkan umat Islam menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat serta larangan berbuat kerusakan di muka bumi yang berbunyi wabtaghi fi ma atakallahud daral akhirah, wa la tansa nashibaka minad dunya. wa ahsin kama ahsanallahu ilayka. wa la tabghil fasada innallaha la yuhibbul mufsidin.
Kiai Said membawa hadits Rasulullah SAW yang memperingatkan sikap ekstrem dalam hidup beragama. Pasalnya, sikap ekstrem dalam hidup beragama ini yang mengantarkan umat beragama terdahulu menjadi binasa sebagai hadits Rasulullah. Ia mengutip hadits yang berbunyi iyyakum wal ghuluwwa fid din, fa inna ma ahlaka man qablakum al-ghuluwwu fid din.
Kiai Said juga mengutip hadits yang berbunyi basysyiru wa la tunaffiru, wa yassiru wa la tu'assiru.
Banyak lagi ayat Al-Quran dan hadits, kata Kiai Said, yang menegaskan agar umat Islam bersikap tawasuth dan i’tidal dalam beragama tanpa berlebihan tetapi tidak lalai, tanpa melewati batas tetapi juga tidak abai.
“Tetapi kita lihat sekarang ini, gejala ekstremisme Islam terjadi di mana-mana. Ekstremisme menyebar pada sebagian dunia Islam baik dalam bentuk negara, organisasi, yayasan, maupun individu yang mencederai nama baik Islam dan nilai-nilai kemoderatannya. Pandangan dan sikap ekstrem mereka ini menyebabkan multikrisis di pelbagai bidang mulai dari krisis politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup yang mengancam eksistensi umat Islam dan umat manusia secara umum,” kata Kiai Said.
Forum ini dibuka oleh Presiden Jokowi. Tampak hadir Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Thayyeb. Pada tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah forum KTT Ulama Dunia. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua