Kiai Ali Musthofa Yaqub Prihatinkan Pesantren
NU Online · Selasa, 3 Desember 2013 | 03:02 WIB
Surabaya, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Ali Musthofa Yaqub mengaku sangat prihatin atas kondisi perkembangan pesantren. Menurutnya, banyak pesantren yang seharusnya menjadi wahana pendalaman ilmu agama (tafaqquh fid din) kini tak lagi menerapkan fungsi mendasar ini.
<>
Ia menyampaikan hal tersebut saat mengisi acara halaqah ulama bertema “Penguatan Tradisi Keilmuan Pesantren” yang dihelat Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan di Hotel Singgasana, Surabaya Jawa Timur, Senin (2/12).
Kiai Ali Musthofa menegaskan, jika kondisi ini tidak dikembalikan seperti awal mula berdirinya pesantren, bukan tidak mungkin dalam waktu 50 tahun mendatang Indonesia akan kehilangan ulama dan pesantren.
“Tapi ulama yang waratsatu al-anbiya’ (pewaris para Nabi), ya. Kalau ustadz-ustadz kampret sih banyak sekali,” seloroh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini disambut tawa riuh hadirin.
Perkembangan ini, kata Kiai Ali Musthofa, juga diikuti oleh kecenderungan orang tua yang lebih bangga anaknya kuliah di negara-negara Barat, seperti Amerika, dan Eropa, daripada Mesir, Arab Saudi, dan negara Timur Tengah lainnya.
“Sekarang banyak yang lebih senang membuka SMP, SMA, dan SMK demi memudahkan mendapat bantuan dari pemerintah. Jika bikin pesantren sangat susah,” tambahnya.
Menurut pengasuh pesantren luhur Darus Sunnah Ciputat ini, pertemuan yang diadakan Puslitbang Kemenag ini harus lebih dari sekadar diskusi tanpa tindak lanjut. Bagi dia, pemerintah khususnya kementerian agama wajib mendukung pesantren yang membuka lembaga pendidikan tsanawiyah dan aliyah.
“Konkretnya, buatkan gedung pesantren agar dana abadi umat yang 60 triliun itu menjadi tepat guna dan tidak menguap,” tegasnya.
Kiai Ali Musthofa mengaku pernah mempertanyakan kepada Menteri Agama Maftuh Basyuni tentang cara mempergunakan dana alokasi umum (DAU), misalnya, untuk mencetak 1000 doktor.
Saat itu mantan menteri agama mengatakan bahwa dana tersebut tidak dialokasikan untuk itu. “Nah, saya kira Kemenag sekarang bisa nggak ngatur agar dana tersebut bisa digunakan,” pintanya. (Ali Musthofa Asrori/Mahbib)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua