KHR Azaim: Pelaku Teror Lahirkan Stigma Negatif pada Agama
NU Online · Rabu, 5 Juli 2017 | 04:05 WIB
Indonesia harus diselamatkan dari radikalisme dan terorisme dalam bentuk apapun. Sebab, keduanya terbukti sangat berbahaya, tidak hanya bagi keselamatan bangsa tapi juga bagi agama. Pasalnya, gerakan radikalisme dan terorisme selalu diembel-embeli dengan jargon agama sehingga sedikit banyak memberikan stigma negatif bagi agama.
Demikian disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Asembagus, Kabupaten Situbondo KHR Azaim Ibrahimy (Ra Azaim) saat menyampaikan taushiyah dalam pengajian umum dan halal bihalal di lapangan Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Jember, Selasa (4/7) malam.
Menurutnya, gerakan radikalisme dan terorisme bisa terjadi di semua agama. Pelaku keduanya sesungguhnya adalah oknum yang tidak memahami ajaran agamanya secara benar, bahkan boleh jadi, "Pelaku radikalisme adalah oknum yang tidak mengamalkan ajaran agama yang sesungguhnya," kata Ra Azaim.
Ia menambahkan, realitas sosial Indonesia saat ini mirip dengan Madinah saat dibangun oleh Rasulullah SAW. Kondisi sosial Madinah saat itu sangat plural, dihuni oleh beragam keyakinan agama, suku, dan kelompok. Tetapi, kehidupan masyarakatnya aman dan penuh keakraban satu sama lain.
"Indonesia ini potret dari Madinah yang plural. Kebhinekaan Indonesia harus dijaga dengan sikap toleransi dan hubungan yang baik," lanjutnya.
Sementara itu, Pengurus Pusat IKSASS (Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi'iyah) KH Misbahus Salam berharap agar halal bihalal ini menjadi momentum untuk menguatkan semangat mempertahankan keutuhan NKRI dan menebarkan Islam rahmatal lil'alamin.
Islam bukan agama kekerasan sehingga radikalisme dan terorisme tidak mempunyai referensi dalam ajaran Islam. “Kita harus mengantisipasi itu, karena radikalisme sudah masuk ke Indonesia, termasuk ISIS," ujarnya.
Forum ini diselenggarakan oleh IKSASS Rayon Jember. Pengajian ini dimeriahkan oleh Majelis Dzikir dan Shalawat Ahbabul Musthafa. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua