Khotbah Jumat Mesti Kontekstual dengan Kebutuhan Umat
NU Online · Senin, 7 Januari 2013 | 10:31 WIB
Majalengka, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) KH Abdul Manan A Ghani menegaskan fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Kegiatan masjid harus bergerak mengikuti kebutuhan masyarakat, termasuk khotbah Jumat.
<>
Menurut Manan, tidak relevan seorang khotib yang gencar menggaungkan isu-isu internasional, dengan mengabaikan keterpurukan rakyat yang sedang dihadapi. Padahal, jamaah membutuhkan pencerahan dan solusi untuk memecahkan persoalan mereka.
“Khotibnya bicara Osama bin Laden, Palestina, dan seterusnya. Padahal, jamaahnya bingung dikejar-kejar rentenir. Jadi khotbah perlu disesuaikan dengan masyarakatnya,” ujarnya saat memberikan materi Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) LTMNU Kabupaten Majalengka dan Kota Cirebon di Sumberjaya, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (6/1) petang.
Manan menjelaskan, masjid tak sebatas tempat upacara peribadatan, seperti shalat. Seperti diteladankan Nabi, tempat suci ini juga berguna untuk menyelesaikan berbagai problem sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Manan menyayangkan khotbah di sejumlah masjid yang muatan materinya jauh dari persoalan konkret masyarakat sekitarnya. Alih-alih member solusi, para khotib justru menggaungkan wacana yang tidak kontekstual, atau bahkan provokasi permusuhan.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua