KH Sahal Mahfudh Dapatkan Sanad dari Syekh Yasin al-Padani
NU Online · Rabu, 25 April 2012 | 12:37 WIB
Jakarta, NU Online
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH MA Sahal Mahfudz mengijazahi atau menyambungkan sanad kepada ratusan mahasiswa NU di Ruang Syuriah, Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini Rais Aam mengijazahkan tiga sanad hadits musalsal, yaitu al-musalsal bil awwaliyah, al-musalsal bi qiraa’ah ayatil kursi, dan al-musalsal bil mahabbah.<>
Kiai Sahal mendapatkan tiga sanad tersebut dari gurunya Syekh Muhammad Yasin al-Padani. Sedangkan Syekh Muhammad Yasin mendapatkannya dari Syekh Umar Hamdan at-Tunisi. Demikian sanad bersambung terus hingga Rasulullah.
Sebelumnya Kiai Sahal menjelaskan, hadits musalsal merupakan hadits yang diriwayatkan para perawi di mana antara satu sama lain dari awal hingga akhir menggunakan kata-kata, sikap, dan keadaan yang sama. Dengan kata lain, proses penyampaian selalu dilakukan dengan menyertakan sifat-sifat yang sama. Jika hadits Rasulullah disampaikan dengan menangis, maka perawi-perawi berikutnya juga demikian.
“Insyaallah ini (tiga sanad hadits yang akan disampaikan, red) sampai kepada Rasulullah,” tuturnya.
Terkait dengan al-musalsal bi qiraa’ah ayatil kursi, pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen, Pati, ini mendapatkan ijazah untuk tidak meninggalkan bacaan ayat kursi tiap menjelang tidur dan usai shalat wajib. Ia mengaku, sejak mendapatkan hadits ini, membaca ayat kursi menjadi rutinitasnya hingga sekarang, khususnya tiap menjelang tidur.
Acara yang berlangsung kurang dari satu jam ini sengaja diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta. Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua STAINU KH Mujib Qulyubi, Kaprodi PAI STAINU Imam Bukhari, serta jajaran dosen dan sejumlah tenaga kependidikan STAINU.
“Kami ingin menghidupkan kembali tradisi pesantren yang sudah mulai terikikis. Kita mulai dari mahasiswa STAINU,” jelas Mujib.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua