KH Quraish Shihab: Jangan Monopoli Kebenaran Tafsir Al-Qur’an
NU Online · Jumat, 12 Mei 2017 | 09:00 WIB
Penulis Tafsir Al-Misbah KH Muhammad Quraish Shihab mengumpamakan ayat-ayat Al-Qur’an itu seperti berlian. Seseorang yang melihat berlian tersebut dari satu sudut akan melihat pancaran cahaya yang berbeda dengan sudut yang lainnya.
Namun demikian, ia menyesalkan, ada orang yang hanya melihat Al-Quran dari sudut yang ia senangi saja dan mengabaikan sudut yang lainnya.“Padahal ada arti lain,” kata Quraish di Pondok Cabe, Tangsel, Kamis (11/5) malam.
Dalam memahami Al-Quran, ia mengumpamakannya dengan orang yang melihat gajah. Jika ada yang mengatakan bahwa gajah itu besar, itu benar. Begitupun benarnya jika ada orang yang mengatakan bahwa gajah adalah binatang yang memiliki belalai.
Oleh karena itu, mantan Menteri Agama RI itu menilai, kebenaran itu bisa beragam. Kesalahan umat Islam dalam memahami Al-Qur’an adalah hanya menganggap satu makna atau tafsir saja yang benar.
“Padahal Tuhan tidak bertanya lima tambah lima berapa, karena jawabannya hanya satu, sepuluh. Tuhan bertanya sepuluh itu berapa tambah berapa. Bisa tujuh tambah tiga, delapan tambah dua,” urainya.
Pemahaman seperti itulah, lanjut Duta Besar Indonesia untuk Mesir, yang seharusnya dihayati dan diajarkan agar tidak menimbulkan sikap perpecahan diantara umat Islam.
“Jangan menganggap hanya ini yang benar. Jangan memonopoli kebenaran,” tukasnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Jagalah Alam, Jangan Malah Merusaknya
Terkini
Lihat Semua