KH Masdar Farid: Ada Kesalahan Serius dalam Memahami Khilafah
NU Online · Ahad, 31 Agustus 2014 | 11:01 WIB
Depok, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU) KH Masdar Farid Mas’udi mengingatkan, ada kesalahpahaman yang sangat serius dan merata di kalangan umat Islam dan para politisi muslim sejak dulu sampai sekarang dalam memahami konsep khilafah atau khalifah.<>
“Dikiranya ‘khilafah’ adalah konsep kekuasaan yang di satu pihak memiliki klaim global dan di lain pihak hanya sektarian hanya untuk umat Islam, plus penganut sekte tertentu atau berasal dari suku tertentu,” katanya dalam acara sarasehan ulama di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Ahad (31/8).
Khalifah berarti wakil atau mandataris Allah di muka bumi, merujuk pada ayat al-Qur’an (QS 2: 30). Menurut Masdar, peran khalifah tidak mengenal diskriminasi agama atau keyakinan, maupun suku bangsa.
“Agama sebagai dogma keimanan berada di luar domain kekhilafahan. Manusia sebagai khalifah Allah tidak berhak memaksakan maupun menghakimi keimanan seseorang,”katanya.
Soal penghakiman atas keimanan adalah urusan Allah semata, dan baru akan diterapkan di hari kiamat nanti, atau dalam surat Al-Fatihah disebut dengan Yaumid Din, hari agama.
“Itulah hari dimana kekuasaan Allah tidak lagi didelegasikan kepada manusia atau pihak lain sebagai khalifah-Nya,” katanya.
Di akhir paparannya, Masdar mengingatkan para peserta sarasehan dari perwakilan wilayah NU se-Indonesia untuk tidak terkecoh dengan berbagai konsep dan gerakan yang seakan islami. Hal ini terkait maraknya pemberitaan mengenai kelompok garis keras ISIS yang memproklamirkan negara Islam atau khilafah di Irak dan Suriah. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua