KH Ma'ruf Amin Terima Anugerah Gelar Doktor Kehormatan
NU Online · Sabtu, 5 Mei 2012 | 09:29 WIB
Jakarta, NU Online
Mustasyar PBNU KH Ma‘ruf Amin menerima penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dalam bidang Hukum Ekonomi Syariah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengukuhan gelar kehormatan baru baginya, dilangsungkan di Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution, kompleks UIN Syahid Jakarta, Sabtu (5/5).<>
Penganugerahan gelar kehormatan diberikan secara simbolis oleh Komarudin Hidayat, Rektor UIN Syahid Jakarta. Sekurangnya 600 orang baik dari kalangan akademisi maupun umum, turut hadir menyaksikan pengukuhan gelar kehormatan bagi Kiai Ma‘ruf. Tepuk tangan mereka, menggema di ruang auditorium kampus tersebut saat penyerahan gelar simbolis berlangsung.
Sidang Senat Terbuka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5 Mei 2012, memutuskan bahwa Kiai yang menduduki posisi Mustasyar PBNU ini layak menerima Gelar Doktor Kehormatan.
“Kiai Ma‘ruf Amin adalah seorang ulama yang cemerlang dalam ilmu Hukum Ekonomi Syariah dan motor penggerak Ekonomi Syariah Indonesia,” ungkap Atho Mudzhar dalam pidato sambutannya selaku promotor I.
Menurut M Amin Suma, Promotor II, penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan bagi Kiai Ma‘ruf hingga tindak lanjut penganugerahan hari ini, sudah diusulkan sejak Januari 2011 lalu.
“Penganugerahan Doktor HC ini lebih bisa dipertanggungjawabkan dari banyak sisinya, bila kurang tepat dinyatakan dari semua seginya. Termasuk dari segi yuridis adaministratif, di samping terutama dari sudut pandang pertimbangan ilmiah akademik dan kepatutan lainnya,” tegas Amin Suma.
Lebih-lebih dari sisi pandang jasa-jasa besar dan luar biasa KH Ma‘ruf Amin melalui pengabdian dan ilmu pengetahuannya kepada umat dan masyarakat, serta kepada agama, nusa, dan bangsa Indonesia, tandas Amin Suma.
Sebanyak 37 karangan bunga yang berisikan ucapan selamat, berjajar menghiasi muka gedung auditorium sehingga menutupi sebagian gedung rektorat yang berhadapan dengan ruang dimana acara berlangsung. Ucapan selamat dalam karangan bunga, dikirim oleh kolega, kampus, dan sejumlah instansi yang mengikuti jejak kiprah KH. Ma‘ruf Amin.
Acara ditutup dengan doa. Sebelum doa, rektor UIN Syahid Jakarta mengetuk palu sebanyak 3 kali. Dengan ketukan palu di atas mejanya, ia mengatakan bahwa Sidang Senat Terbuka UIN Syahid Jakarta secara resmi ditutup berbarengan dengan ketukan palu.
Usai sidang ditutup, sekurangnya 20 Dewan Senat Terbuka meninggalkan ruangan dengan mengucapkan selamat bagi KH. Ma‘ruf Amin. Akhirnya, Kiai Ma‘ruf yang masih keturunan Syekh Nawawi Albantani ini, mesti rela mengulurkan tangan menyambut seratus lebih antrean pengunjung yang ingin mengucapkan selamat padanya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Penulis : Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua