Jember, NU Online
Walaupun KH Hasyim Muzadi telah pulang ke pangkuan Allah, namun doa untuknya terus mengalir. Seperti yang terjadi belum lama ini di kediaman KH Misbahus Salam, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur.
Dalam acara doa bersama tersebut, hadir Alfian Futuhul Hadi (keponakan KH Hasyim Muzadi), Wakil Bupati Jember, KH Muqit Arif, Ketua dan Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin dan KH Muhyiddin Abdusshomad dan sejumlah kiai serta ratusan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kiai Misbah mengungkapkan, dirinya mempunyai kesan yang mendalam selama 4 tahun mendampingi Kiai Hasyim, baik di dalam maupun di luar negeri.
Katanya, Kiai Hasyim adalah sosok yang ingin selalu memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Terbukti, saat selesai ceramah, biasanya Kiai Hasyim bertanya kepada Kiai Misbah mengenai isi ceramahnya.
"Itu kan menunjukkan bahwa abah –panggilan akrab Kiai Misbah kepada Kiai Hasyim-- ingin menyempurnakan atau memperbaiki kekuranganya kalau ada. Ya saya kasih tahu apa adanya," tukas Kiai Misbah.
Ia mengaku bangga bisa dekat dan kerap mendampingi Kiai Hasyim dalam banyak kesempatan. Dikatakan Kiai Misbah, dirinya diberi tugas khusus oleh Kiai Hasyim saat mendampinginya ceramah. Yaitu agar pikiran-pikiran Kiai Hasyim disebar luaskan di media massa, baik cetak, online dan media sosial.
Selain disebarkan, ternyata Kiai Misbah juga mengumpulkan isi ceramah dan pikiran-pikiran Kiai Hasyim dalam sebuah buku berjudul "Islam Rahmatal Lil'alamin, Bunga Rampai Pemikiran dan Aksi DR. KH. Hasyim Muzadi.
"Buku tersebut sebenarnya sudah mau diterbitkan sejak abah masih ada. Namun abah menginginkan agar isi ceramahnya yang di Australia juga dimasukkan, sehingga saya butuh waktu untuk menyelesaikannya," jelas Kiai Misbah. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)