KH Ali Mustafa Yaqub Tak Minder Jumlah Santri, Tapi Lebih Penting Kualitasnya
NU Online · Ahad, 12 Mei 2024 | 22:13 WIB

KH Ahmad Husnul Hakim pada Haul ke-8 KH Ali Mustafa Yaqub di Pondok Pesantren Darus Sunnah, Ciputat, Sabtu (11/5/2024) (Foto: Nastiti Kusumaningrum)
Novei Ahdiyat
Kontributor
Tengerang Selatan, NU Online
Almaghfurlah KH Mustafa Ali Yaqub sangat menekankan agar santri-santrinya tumbuh berkembang menjadi orang yang berkualitas. Baginya, tidak penting jumlah santri yang dibimbingnya, tapi yang lebih penting adalah kualitasnya.
“Ia tak minder dengan dengan jumlah santri,” ungkap KH Ahmad Husnul Hakim pada Haul ke-8 KH Ali Mustafa Yaqub yang berlangsung di Pondok Pesantren Darus Sunnah, Ciputat, Sabtu (11/5/2024) yang dihadiri lebih dari 500 orang.
Pesantren Darus Sunnah, menurut Kiai Ahmad Husnul Hakim, bukan sekadar tempat mengumpulkan para santri yang belajar kitab-kitab salafi saja, tapi wahana membentuk karakter dan semangat keulamaan yang kokoh, sarana membentuk pemimpin yang menginspirasi orang lain.
Baca Juga
Biografi Singkat KH Ali Mustafa Ya’qub
Salah satu nasihat Kiai Ali Mustafa Yaqub adalah yang masih terngiang di telinganya adalah, “Janganlah kalian mati kecuali menjadi penulis”. Kata-kata ini menggambarkan pentingnya ilmu dan pengetahuan dalam menjalani kehidupan; menulis adalah bagian dari proses belajar yang sama sekali tidak dapat dipisahkan dari proses dan kegiatan membaca.
“Dari proses membaca tersebut akhirnya seseorang memiliki pengetahuan dan keintelektualan. Bukti dari intelektual yang dimilikinya kemudian dikaryakan dengan berupa tulisan,” tambahnya.
Selain itu, tambahnya, KH Ali Mustafa Yaqub mengajarkan kepada santri dan mahasantrinya untuk berkomitmen dalam memegang teguh apa yang telah dipelajari dan untuk tidak pernah bosan dalam belajar serta meng-upgrade kemampuan dan bakat yang dimiliki.
“Dengan semangat yang gigih dan komitmen yang telah ditanamkan oleh Pak Kiai, santri dan mahasantri Darus-Sunnah diharapkan siap dan mampu untuk menyebarkan keilmuan dan keislaman yang telah dipelajarinya saat di pesantren ke seluruh penjuru negeri, bahkan pelosok bagian timur sekali pun. Insya allahu ta’alaa. Amiin,” katanya.
Semasa hidupnya, KH Ali Mustafa Yaqub dikenal sebagai tokoh NU, Imam Besar Masjid Istiqlal, anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Guru Besar Madya Ilmu Hadist Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Di tengah kesibukannya, ia mendirikan Pesantren Darus-Sunnah dengan visi: “mencetak kader-kader ulama yang berkualitas dan memiliki komitmen yang kuat terhadap agama”.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua