Nasional

Ketum PBNU Buka Munas Ke-4 KMNU di Kampus IPB

NU Online  ·  Jumat, 19 Januari 2018 | 12:42 WIB

Bogor, NU Online
Seminar Nasional dengan tema Islam, Ekonomi, dan Kebangsaan berhasil menggemparkan Kampus IPB Dramaga, Jumat (19/10). Pasalnya, seminar nasional yang menjadi rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) tersebut dihadiri oleh Prof KH Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU sebagai keynote speaker.

Tepat pada pukul 15.20 WIB, Kiai Said menyampaikan pidato yang didengarkan oleh lebih dari 300 peserta seminar nasional dari seluruh Indonesia.

Kehadiran Kiai Said dinantikan oleh peserta seminar nasional. Dia menuturkan, tidak boleh ada permusuhan selain kepada yang melanggar hukum. Terhadap orang yang berbeda keyakinan tidak boleh bermusuhan, sesama manusia adalah saudara.

Menurut Kiai Said, Nabi Muhammad SAW 15 abad yang lalu berhasil mendirikan negara tidak berdasarkan agama yang disebut tamaddun, negara itu kini menjadi negara Madinah.

“Madinah didirikan  berdasarkan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebijaksanaan, dan keadilan bagi seluruh rakyat Madinah,” ujar Kiai Said.

Ia juga menekankan pemahaman terhadap Al-Qur'an. Seseorang yang memahami Al-Qur’an harus ditelan dengan baik-baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam menafsirkan Al-Qur'an.

“Hafal Qur’an, baca Qur’an, tapi tidak melalui tenggorokan artinya mereka tidak paham isinya. Hal tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa ketika menerima informasi harus ditelaah dengan baik-baik, jangan diterima secara mentah-mentah,” tegas Kiai Said.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini juga berpesan bahwa dalam mencintai Islam dan negara harus berdasar pada hubbul wathon minal iman yang artinya nasionalisme sebagian dari iman.

Selain itu, sambungnya, agama dan budaya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Pasalnya agama dan budaya dapat saling memperkuat, sehingga dapat mewujudkan Islam ramah, Islam rahmatan lil ‘alamin yang menjadi ciri Islam Nusantara.

Di penghujung pidato, Kiai Said membuka acara Musyawarah Nasional ke-4 KMNU dengan menabuh rebana dan ditutup oleh lantunan Mahalul Qiyam oleh Pesantren Salafiyah Terpadu Al-Umm, Pagentongan, Kota Bogor. (Widiaturrahmi/Fathoni)