Ketum PBNU: Beda dalam Pilkada itu Biasa, Justru Mencerdaskan
NU Online · Sabtu, 11 Februari 2017 | 10:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengajak kepada warga NU untuk aktif berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 15 Februari 2017. Partisipasi ini dinilai penting untuk menentukan masa depan daerah selama lima tahun ke depan.
Tentang perbedaan pilihan calon pemimpin, ia mengimbau agar hal tersebut disikapi secara wajar. Justru, menurut Kiai Said, ragam aspirasi itu perlu sebagai proses pendidikan politik warga.
“Perbedaan pendapat itu yang membuat kita cerdas, kritis. Tapi tidak boleh kemudian saling menjatuhkan, apalagi fitnah,” ujarnya di Jakarta, Jumat (10/2).
Kiai asal Cirebon, Jawa Barat ini menilai, banyak orang luar atau pengamat yang melihat perbedaan di kalangan warga NU secara berlebihan karena tidak memahami disiplin berpikir pesantren yang biasa berselisih pendapat.
Kiai Said juga mengimbau kepada warga untuk hati-hati dengan politik uang. Ia mengingatkan bahwa yang lebih penting dari coblosan adalah hari-hari selanjutnya setelah pemimpin terpilih menunjukkan kinerjanya selama lima tahun mendatang.
Karena itu, katanya, para pemilik hak suara perlu mempertimbangkan masak-masak siapa figur terbaik yang layak memimpin. Pertimbangan itu harus dimulai sejak sebelum, ketika, dan sesudah mencoblos. “Pemilih yang ngawur akan memilih pemimpin yang keliru,” katanya. (Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas Kenabian
2
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
3
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
4
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
5
Mabes TNI Minta Masukan PBNU soal Rencana Pemindahan Makam Pahlawan Nasional ke Daerah Asal
6
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
Terkini
Lihat Semua