Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengingatkan kembali agar kader IPPNU tidak lupa daratan, karena IPPNU lahir dari santri.
"Sebagai kader, mari kita sama-sama mengingatkan agar kita tidak lupa daratan. Kita sesungguhnya adalah santri. Barangkali ada kader IPNU IPPNU yang tidak pernah mondok, tidak apa-apa tidak masalah, tapi sikap dan perilakunya harus santri," kata Puti pada Pembukaan KongresIPNU-IPPNU 2018 di Istana Negara, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/12).
Bagaimana sikap santri? "Mari kita belajar dari santri yang ada di pesantren," ajak Puti.
Puti menjelaskan bahwa zaman sudah berubah. Tantangan IPNU-IPPNU bukan lagi seperti masa Kiai Tolchah Mansoer dan Bu Nyai Umroh Mahfudzoh dulu.
"Namun, semangat perjuangan beliau berdua harus tetap menjadi inspirasi dan menjiwai kader IPNU-IPPNU di mana pun berada," jelas Puti.
Pembukaan Kongres ditandai dengan pemukulan gong itu Presiden Jokowi didampingi Rais Syuriyah PBNU KH Mustofa Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua Umum IPNU Irfan Mujahid, dan Ketua Umum IPPNU Puti Hasni. (Anty Husnawati/Kendi Setiawan)