Nasional

Ketua MK Dukung Usulan Pilkada Dipilih DPRD

NU Online  ·  Senin, 1 April 2013 | 07:02 WIB

Rembang,  NU Online
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mendukung  usulan NU terkait Pilkada langsung dipilih kembali oleh DPRD. Sebab, Pilkada secara langsung telah menimbulkan banyak ekses negatif di masyarakat.
<>
“NU pernah punya usulan demikian, saya setuju saja karena memang Pilkada banyak ekses yang luar biasa,” katanya dalam acara penutupan Muskerwil NU Jateng di Pesantren Sarang Jateng, Sabtu (30/3) malam.

Menurutnya, Pilkada secara langsung telah merusak mental rakyat dan menimbulkan pembelahan-pembelahan sosial. Artinya, ketika pilkada selesai masih saja ada pergolakan antar masyarakat.

“Bahkan di lingkungan keluarga kadang terjadi perpecahan gara-gara antara satu sama lain mempunyai dukungan yang berbeda,” terang mantan menteri pertahanan era Presiden Gus Dur.

Yang lebih parah, kata dia, banyaknya korupsi yang dilakukan penyelenggara pemerintahan yang berkuasa karena incumbent mencalonkan lagi dalam pilkada. Mahfud menjelaskan hasil Pilkada yang berperkara di MK  itu hampir semuanya terbukti curang.

“Ada bukti yang sah telah terjadi pengguna dana negara untuk kepentingan pilkada,” tandasnya.

Dampak lainnya, imbuh Mahfud, terjadi perombakan atau penurunan pangkat  pejabat  pemerintahan akibat tidak mendukung bupati terpilih. Ia mencontohkan di daerah Riau, 130 pejabat pemerintah diturunkan pangkatnya karena diduga tidak mendukung.

“Bahkan di daerah  Jawa Timur, ada sekretaris  daerah diturunkan jadi sekretaris desa,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Mahfud menilai perilaku korupsi di Indonesia. Dikatakan, untuk melakukan praktek korupsi sudah tidak malu lagi.

“Akibatnya, banyak rakyat indonesia yang tidak bisa menikmati kekayaan alam karena telah dikorupsi,” tandasnya.

Melihat kondisi demikian, Mahfud berharap NU harus turun tangan menyelamatkan situasi kritis  bangsa Indonesia. 

“Dulu NU ikut memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekan, tentu tidak rela bangsa Indonesia diambang kejatuhan. NU harus turun tangan,” tegasnya di depan ratusan peserta Muskerwil NU Jateng.

Mahfud menyarakan NU harus melakukan gerakan politik dengan tujuan  untuk mempengaruhi kebijakan  pemerintah.

“NU harus berpolitik tetapi tidak ikut parpol melainkan gerakan mempengaruhi kebijakan. Dalam bahasa agama ya amar ma’ruf nahi mungkar,” tegasnya.

Usai dialog bersama ketua MK ini, Muskerwil NU Jateng yang dimulai Jum’at hingga Sabtu (29-30/3) ini ditutup langsung oleh ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj setelah sebelumnya memberikan pengarahan.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor :Qomarul Adib.