Nasional

Ketika Gus Muwafiq Bertanya pada Gus Dur: Kenapa Sering Datang ke Israel?

NU Online  ·  Senin, 1 April 2019 | 12:00 WIB

Malang, NU Online
Dalam kesempatan mengisi ceramah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahman Kepanjen Malang, Jawa Timur, Ahad (31/3), KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) menceritakan pengalamannya bersama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Gus Muwafiq yang pernah menjadi asisten pribadi Gus Dur ini menanyakan perihal mengapa Gus Dur melakukan kunjungan dan bekerjasama dengan Israel.

“Jadi saya tanya kepada Gus Dur. Kenapa kok sering datang ke Israel? Tanya saya. Gus Dur menjawab: ‘Lha memang kenapa?'," paparnya di depan ribuan jamaah yang hadir.

Gus Muwafiq mengakui jika ketika itu ia benar-benar merasa aneh dan belum paham tentang hal tersebut. Gus Dur pun menjawab bahwa alasan kunjungannya adalah dalam rangka kemanusiaan. Yakni karena mereka sesama manusia.

“Lalu saya tanya lagi. Bagaimana dengan ayat: ‘wa lan tardla ‘anka al-Yahudu wa lan Nashara hatta tattabi’a millatahum. Mereka itu tak pernah merelakan keberadaan kita, Gus,” ceritanya.

Mendengar pertanyaan itu Gus Dur pun tertawa dan mengatakan dengan santai bahwa Gus Muwafiq itu lupa akan sesuatu.

“Jadi Gus Dur malah bilang kepada saya: ‘Kamu ini mengingat ayat yang dibaca orang NU setahun sekali. Tapi lupa bacaan shalat yang dibaca lima kali sehari' kata Gusdur kepada saya,” ungkap Gus Muwafiq heran dan bertanya-tanya bacaan apa itu.

Setelah itu Gus Dur pun membaca shalawat: ‘Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad kama shallaita ‘ala Sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali Sayyidina Ibrahim.'

"Jadi mereka itu (Israel) kan masih keluarganya Nabi Ibrahim. Kalau Nabi saja kirim shalawat pada mereka, apalagi saya,” kata Gus Dur.

Jadi menurut Gus Muwafiq, untuk memahami ukhuwah basyariyah (persatuan antar manusia) tidak usah repot-repot.

“Jadi kita tak usah lah ribut-ribut mencari perbedaan. Yang kita butuhkan adalah titik temu supaya damai. Apa itu? Mereka itu adalah saudara kita,” tegas Gus Muwafiq yang telah menunjukkan kecerdasan Gus Dur dalam menjelaskan ukhuwah basyariyah. (R Ahmad Nur Kholis/Muhammad Faizin)