Nasional

Ketika Gus Dur Makan Nasi Pakai Garam

Sel, 5 Januari 2021 | 15:00 WIB

Ketika Gus Dur Makan Nasi Pakai Garam

Kesederhanaan itu tetap Gus Dur jaga saat dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia yakni saat duduk sebagai Presiden RI. (Foto: NU Online)

Cilacap, NU Online
Yosafat Ari Wibowo, Pendeta Gereja Kristen Jawa Cilacap menyatakan bahwa Gus Dur adalah sosok yang sangat dihormati oleh semua kalangan. Selain itu, Gus Dur adalah sosok yang sangat sederhana. Kesederhanaan itu tetap Gus Dur jaga saat dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia yakni saat duduk sebagai Presiden RI.

 

"Gus Dur tetap memperlihatkan kerendahan hatinya terhadap seluruh kalangan tanpa melihat perbedaan pada hal apa pun," katanya saat Webinar Refleksi Haul Ke-11 Gus Dur bertema Gus Dur Sahabat Lintas Iman, Menebarkan Damai dan Soliditas Umat, Selasa (5/1).

 

Banyak sekali hal yang istimewa, kata Yosafat, yang bisa diteladani dari sosok Gus Dur dari sisi kesederhanaannya. Ia bahkan mengatakan pernah melihat Gus Dur makan dengan nasi dan garam, saat menjadi pemimpin nomor satu di Indonesia. 

 

Gus Dur juga merupakan sosok yang sangat memperjuangkan keadilan kepada semua kalangan, bukan hanya  kepada sesama kelompok.

 

"Namun beliau juga memperlihatkan kepeduliannya terhadap kaum minoritas. Tidak sedikit kaum minoritas tertindas dalam berbagai hal yang masih terjadi hingga saat ini di Indonesia. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita bahwa nilai-nilai toleransi harus terus disemai dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," ujarnya.
 

Yosafat juga mengutarakan bahwa Gus Dur ini adalah sosok yang menjadi pendobrak pemikiran. Pemikiran- pemikiran yang kita pahami sebagai hal nyeleneh atau kontroversial ini sering dilontarkan oleh Gus Dur dan membuat banyak kalangan yang sering tidak paham dengan pemikiran beliau. Namun, pemikiran Gus Dur ini tidak jarang juga menjadi hal yang dapat disebut 'aneh bin nyata'. Terkadang pemikirannya tersebut menjadi kenyataan pada waktu kemudian.


"Gus Dur memang terkenal dengan tokoh yang kontroversial. Namun, apabila pernyataan-pernyataannya direnungkan, memang harusnya seperti itu," ucap Yosafat.

 
Hal lainnya, Gus Dur adalah sosok yang humoris, sosok yang disenangi oleh semua kalangan karena humor-humornya yang segar dan menjadi bahan tertawa bagi masyarakat yang mengangguminya.

 

"Humor Gus Dur bukan sembarang humor yang tidak ada manfaatnya. Dengan humornya itu, Gus Dur dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan," kata Pendeta Yosafat.

 

Webinar tersebut diadakan oleh Poros Sahabat Nusantara (POS NU), Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Cilacap, dan Sedulur Mahasiswa Rantau Cilacap Jakarta Raya. Selain Yosafat, hadir juga secara virtual Alissa Wahid, Charles Patrick Edward Burrows OMI (Pastor Carolus), dan budayawan Ahmad Tohari.

 

Kontributor: Iman Rohiman
Editor: Kendi Setiawan