Nasional

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU

NU Online  ·  Selasa, 28 Maret 2017 | 08:05 WIB

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU

Hj Khofifah Indar Parawansa.

Jakarta, NU Online
Peringatan Harlah ke-71 sekaligus pelantikan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) periode 2016-2021, Selasa (28/3) di Masjid Istiqlal Jakarta diikuti antusias oleh 23.000 kader Muslimat dari sejumlah daerah. Istiqlal dipenuhi oleh ibu-ibu yang kompak mengenakan batik hijau, seragam khas Muslimat NU.

Dalam pidatonya sesaat setelah dilantik Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa banyak realisasi dari program-program Muslimat berangkat dari kerpihatinan yang dialami ibu pertiwi.

“Saat ibu pertiwi bersedih banyak anak-anak yang perlu asuhan, Muslimat hadir mendirikan panti asuh yang di dalamnya ada sekolah untuk mereka antara lain TQP, TK RA, dan PAUD,” kata Khofifah.

Dia menambahkan, saat ini Muslimat NU telah memiliki sekitar 16.300 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), 13.000 lebih Raudlatul Athfal (RA), 9.800 RA, dan 4.600 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 

Ketika ibu pertiwi bersedih karena maraknya penyalahgunaan Narkoba, kata dia, Muslimat hadir untuk menanggulangi penyebaran Narkoba di kalangan anak dengan gerakan aktif Laskar Antinarkoba.

“Laskar Antinarkoba telah dideklarasikan pada 2016 lalu di Malang dan telah meraih penghargaan MURI. Saat ini Laskar tersebut dikomandani oleh setiap Ketua Pimpinan Wilayah di daerahnya masing-masing. Mari kita jaga NKRI dengan merawat anak-anak dari ancaman Narkoba,” urai Menteri Sosial RI ini.

Kepriahtinan ibu pertiwi juga diraskan betul oleh Muslimat NU ketika banyak anak-anak terlantar. Pihak telah melakukan langkah nyata dengan mendirikan sejumlah panti asuhan.

“Saat ini ada 144 panti asuhan di lingkungan Muslimat NU. Bukan hanya itu, Muslimat NU juga memiliki 134 panti yang diperuntukan bagi orang lanjut usia (Lansia) ,” terang perempuan kelahiran Surabaya 51 tahun lalu ini.

Hingga sekarang ini, Muslimat NU juga terus melakukan pemberdayaan ekonomi melalui maksimalisasi pusat-pusat koperasi (Puskop) yang dikelola oleh pengurus dan kader Muslimat NU di setiap tingkatan. Muslimat juga memiliki induk koperasi yaitu Inkopan (Induk Koperasi Annisa).

Begitu juga di bidang kesehatan dengan mendirikan sejumlah rumah sakit dan klinik. “Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Jombang yang dikelola oleh Muslimat NU bahkan mendapatkan penghargaan nasional. Lalu kami juga medirikan Klinik Haemodialisis yang saat telah berjalan dengan baik,” jelas Khofifah. (Fathoni)