Jakarta, NU Online
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menerima kunjungan kehormatan delegasi pertukaran pemuda Indonesia dan Australia yang telah mengakhiri fase-fase kegiatannya, di Ruang Teater Wisma Menpora, Senayan, Jakarta (9/2). Untuk seluruh delegasi Indonesia Menpora menginginkan ambil nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Â
Menpora menyampaikan sambutan sekaligus memberikan salam perpisahan untuk kedua delegasi, dengan sapaan yang begitu dekat yaitu sahabat-sahabat pemuda Indonesia sebagai duta bangsa sangat beruntung karena dapat tinggal dan mengenal masyarakat Australia selama dua bulan, demikian pula untuk sahabat-sahabat pemuda Australia dapat mengenal salah satu masyarakat Indonesia dengan budayanya yang luar biasa yaitu Bulukumba Sulawesi Selatan. Banyak perbedaan akan tetapi pasti ada nilai-nilai luhur yang dapat dipetik, perbedaan bukan alasan untuk tidak bersatu namun justru dalam keberbedaan itu sebagai cara Tuhan untuk menghargai keadaan bumi yang diciptakan dan kita nikmati bersama.Â
Â
Untuk seluruh delegasi Indonesia ambil nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, demikian juga untuk delegasi Australia apa yang ditemukan nilai kebaikan di Bulukumba silakan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Australia, jadikan persahbatan dan persaudaraan sebagai keberlanjutan kepemimpinan di muka bumi di negara masing-masing pada masa mendatang.Â
"Terima kasih, selamat jalan ke rumah masing-masing, sampaikan salam hormat untuk keluarga, tetaplah bersahabat dan bersaudara, tidak hanya kesan dan pesan tetapi ingatlah ada cerita untuk jangka panjang dan masa depan sebagai pemimpin di muka bumi ini." demikian Menpora mengakhiri sambutannya.
Â
Wisler Manalu sebagai penanggung jawab kegiatan dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pertukaran pemuda Indonesia dan Australia Tahun 2016-2017 telah berakhir. Kedua delegasi telah menyelesaikan fase-fase pertukaran yaitu dua bulan di Australia pada bulan Oktober - Desember 2016, serta dua bulan di Indonesia pada bulan Januari - Februari 2017 dan untuk di Indonesia ditempatkan di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan.Â
Â
Mereka baik di Australia maupun di Indonesia tinggal di rumah orang tua asuh dan berbaur dengan masyarakat setempat, mengenalkan budaya masing-masing, bakti sosial, serta berkesempatan kunjungan kehormatan ke instansi pemerintah untuk mengenal budaya kerja kedua negara.
Sebagai penutup laporan diharapkan ada terobosan dan soulusi baik penganggaran maupun kesepakatan dengan pihak Australia agar putra-putri terbaik bangsa bisa bertambah tidak hanya 18 orang diprogram selanjutnya.
"Saat ini 18 orang putra-putri terbaik bangsa Indonesia telah ikut merasakan pertukaran dengan Australia, semoga kedepan ada terobosan dan solusi sehingga bisa lebih baik dan lebih banyak lagi", kata Wisler. (Red-Zulfa)