Ken Zuraida Bicara Kesuksesan Teater Santri Cirebon
NU Online · Senin, 10 Februari 2014 | 11:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pementasan Permata Kalung Barzanji ditonton sekitar 2000 orang di Cirebon dan sekitar 1500 orang di Tegal. Pementasan di Taman Ismail Marzuki (TIM) memang tidak seperti di dua tempat itu karena seperti diakui sang sutradara pementasan, di Jakarta tidak melakukan publikasi.
<>
“Di sini (pementasan di TM) memang kami tidak menggarap publikasi. Saya tidak bikin publikasi. Luput saja. Saya kan di Cirebon terus,” kata sutradara pementasan, Ken Zuraida di TIM, Jakarta, Jumat malam (7/2).
Kemudian NU Online, kepada istri almarhumm WS Rendra tersebut bertanya, “apa kunci sukses pementasan itu?”
“Belajar ikhlas kali ya. Anak-anak yang murni,” jawabnya singkat.
Mungkin, kata dia, motivasi awal para santri ikut teater tadinya beda-beda. Mulai dari yang ingin bolos ngaji, lebih banyak teman, ingin main-main. Mungkin juga ada yang benar ingin tahu teater. “Banyak motivasi. Dan lucu-lucu. Lucu. Namanya juga anak-anak kan. Keren aja. Inspiratif lah.”
Dilihat dari sisi kebiasaan ia menangani sebuah pentas, santri Cirebon ini rada aneh. Biasanya Ken Zuraida melatih pemain 6 jam sehari, sementara santri Cirebon berlatih sepuluh setengah jam seminggu.
“Jika saja ada ruang lebih lebar, dan memang diizinkan Allah, bakalan luar biasa. Buat saya, tak ada selain rasa syukur yang bisa saya ucapkan, sepuluh setengah jam dalam seminggu,” ungkapnya.
Ia juga bercerita minat santri dan masyarakat menonton pementasan itu “Saya kira di Cirebon ditonton sekitar dua ribuan orang. Ini luar biasa. Seru banget. Padahal becek, hujan. Nggak ada yang pergi. Seru banget. Di Tegal juga bagus, penotonnya banyak,” katanya bercerita.
Pementasan ini punya nasibnya sendiri. Kalau memang ini manfaat kita semua, buat kehidupan, pasti bernasib baik. “Dan saya membuktikannya. Berarti harus dikabarkan uswah (teladan) dalam naskah ini. Begitu kira-kira.” (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
3
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua