Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Sekjen Menristekdikti) Ainun Na’im menjelaskan, penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi itu seharusnya bisa dialih bentukkan menjadi sebuah produk.
“Sehingga bisa masuk pasar atau industri. Sehingga memperkuat perekonomian kita,” kata Ainun di Kantor MUI, Rabu (23/8).
Ia menambahkan, Menristekdikti mendorong perguruan tinggi yang memiliki sifat akademik –bukan sekolah vokasi- untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memproduksi penelitian.
Oleh karena itu, Menristekdikti berupaya untuk membentuk science techno park untuk mempercepat penguatan budaya iptek dan inovasi di Indonesia.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Menristekdikti menyediakan akses bagi masyarakat yang tidak mampu untuk belajar di sekolah tinggi. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan keadilan dalam dunia pendidikan.
“Fasilitas akses pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu diberikan dalam beberapa bentuk seperti beasiswa bidikmisi,” jelasnya.
Sampai saat ini, ada sekitar 380 ribu mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa bidik misi. Setiap tahunnya, penerima beasiswa bidikmisi akan terus ditingkatkan. Tahun ini alokasi beasiswa ini adalah 80 ribu. Sementara tahun depan 90 ribu. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)