Kemendikbud dan Kemenag Lakukan Kesalahan Fatal
NU Online · Rabu, 12 Desember 2012 | 22:11 WIB
Jayapura, NU Online
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan kesalahan fatal terkait penulisan sejarah pergantian kepemimpinan Indonesia dari Presiden Keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke presiden berikutnya.<>
Dalam Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dirangkai dengan Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jayapura, Papua, Rabu (12/12), Ketua Umum PB PMII Adien Jauharudin dan Ketua Dewan Pembina Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Mahfud MD mendesak Kemendikbud dan Kemenag untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Kalimat yang menyebutkan bahwa Gus Dur jatuh karena kasus bulogate dan bruneigate pertama kali ditemukan dalam soal ujian Madrasah Aliyah di Jawa Barat (Jabar) yang disusun oleh Kanwil Kemenag setempat. Namun belakangan terkuak bahwa kalimat itu ada dalam beberapa buku sejarah untuk kelas 3 SMA yang diterbitkan oleh dan atas izin Kemendikbud.
“Buku itu sangat fatal untuk pelajaran. Mari kita hargai jasa Gus Dur, sebab bagi kami Gus Dur adalah idola kami. Kami minta Kemnedikbud dan Kemenag mengusut tuntas soal ini. Siapa penulisnya, pemenang tender dan sebagainya,” kata Ketua Umum PB PMII Adien Jauharudin.
Mahfud MD mengatakan, ada dua kemungkinan dengan adanya buku menyesatkan tersebut. “Pertama penulis bodoh, atau memang dengki ingin memfitnah Gus Dur menjatuhkan reputasi Gus Dur,” tandas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami mendesak agar Kemendiknas maupun Kemenag mengusut tuntas hal ini. Karena soal ujian tersebut menyesatkan, dan bisa mengaburkan sejarah Indonesia. Kami tak terima Gus Dur difitnah semacam itu, karena secara hukum, Gus Dur tak terbukti bersalah,” kata Mahfud.
Adien menengarai adanya upaya pihak tertentu yang ingin membelokkan sejarah Indonesia. “Gus Dur itu jatuh murni karena persoalan politik, tak ada kaitan sama sekali dengan bruneigate dan buloggate. Memang sebelumnya Gus Dur dituduh menerima dana itu. Tetapi secara hukum telah dibuktikan bahwa kasus tersebut sama sekali tak melibatkan Gus Dur. Sidang Istimewa penjatuhan Gus Dur tidak terkait dengan dua kasus itu,” kata Adien seperti juga diungkapkan Mahfud MD.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Malik
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
4
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
5
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
6
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
Terkini
Lihat Semua