Nasional

Kemenag Diminta Telusuri Keaslian Kitab Mbah Hasyim

NU Online  ·  Selasa, 3 Desember 2013 | 11:00 WIB

Surabaya, NU Online
Kementerian Agama (Kemenag) melalui lembaga pusat penelitian dan pengembangan yang dimiliki perlu lebih serius memperhatikan karya tulis ulama pesantren. Selain menerbitkannya, juga menelusuri keaslian tulisan itu.

Rekomendasi ini dimunculkan Rais Syuriyah PBNU yang juga imam besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Ali Musthofa Yaqub dalam acara halaqah ulama yang digelar Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag di Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/12) kemarin.

Dia menceritakan betapa seorang ulama klasik, Imam Suyuthi, yang memiliki 647 kitab, tak ada seperempat dari keseluruhan karyanya itu yang dicetak. Hal ini dikarenakan karyanya yang tersebar di masyarakat banyak yang terbukti dibajak oleh orang yang tak bertanggung jawab.

“Makanya, saya meragukan kumpulan kitab karya Mbah Hasyim ("Irsyadus Sari karya KH Hasyim Asy’ari", red) yang dikumpulkan oleh Gus Ishom (KH Muhammad Ishomuddin Hadziq) itu. Apa betul itu semua karya beliau? Karena bahasa Arabnya rendah,” ujar Kiai Ali Musthofa.

Kitab Irsyadus Sari yang juga berjudul “Kumpulan Kitab Karya Hadlratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari” memuat 15 judul kitab dalam terbitan tahun 2013 oleh Pustaka Tebuireng Jombang. Menurut Kiai Ali Musthofa, penelitian terhadap karya Hadratussyekh patut dilakukan secara mendalam.

“Kalau perlu cari murid-murid Mbah Hasyim. Wawancarai mereka. Lalu lakukan uji perbandingan dengan kitab lainnya yang membahas tentang hal itu,” pungkasnya. (Ali Musthofa Asrori/Mahbib)