Kelitan Gus Dur dari Perangkap Dunia
NU Online Ā· Rabu, 26 September 2012 | 00:39 WIB
Jakarta, NU Online
Dunia dengan segala pernak-perniknya merupakan cobaan bagi setiap manusia. Dunia menampilkan aneka wajahnya untuk menggoda manusia dari tujuan hidup yang sebenarnya; membulatkan hati semata kepada Tuhan Yang Maha Esa.
<>
Wanita, kekuasaan, harta, bahkan kedudukan spiritual seperti kewalian, menjadi umpan menggiurkan bagi kebanyakan orang. Umpan-umpan ini begitu efektif dalam memalingkan hati manusia dari Tuhan. Tidak sedikit hati manusia yang tertambat pada wajah-wajah dunia itu.
āTetapi Gus Dur adalah salah satu pengecualian dari orang kebanyakan. Gus Dur adalah jenis manusia yang tidak cinta dunia,ā kata KH M. Luqman Hakim, pimpinan majalah Cahaya Sufi dalam peluncuran buku āSang Zahid, Mengarungi Sufisme Gus Durā di Wahid Institute, jalan Taman Amir Hamzah nomor delapan, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (25/9) petang.
Gus Dur diberi kemampuan untuk mengelak dari perangkap-perangkap dunia, tambah Kiai Luqman Hakim, salah satu narasumber peluncuran buku di hadapan sedikitnya 250 peserta yang hadir.
Kemampuan ini merupakan gerakan pembebasan Gus Dur dari godaan duniawi. Dalam gerakan pembebasan yang dahsyat itu, Gus Dur memainkan jurus ampuhnya; menerima atas segala pemberian Tuhan.
Menurut Kiai Luqman Hakim, āpenerimaanā ini memudahkan jalan Gus Dur untuk menyingkirkan unsur-unsur duniawi.
Ada harta atau tidak, jadi presiden atau bukan, tidak menjadi persoalan bagi seorang Gus Dur.
Dari situ sebuah pemahan lanjutan diturunkan. Gus Dur yang tidak mencintai dunia, juga tidak menghindari dunia itu sendiri. Jadi, kehidupan Gus Dur berjalan selaras tanpa mengalami guncangan hebat karena hatinya selalu terpaut pada-Nya, tutup KH. Luqman yang terdengar oleh peserta yang meluber di luar ruang diskusi.Ā
Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis Ā Ā : Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
3
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
4
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
Pesantren Jawaban Kebutuhan Pendidikan Karakter dalam Dinamika Kota Global
Terkini
Lihat Semua