Nasional HARLAH KE-98

Kehadiran TVNU untuk Tingkatkan Kontribusi Konten Keislaman lewat Audio Visual

Ahad, 28 Februari 2021 | 04:45 WIB

Kehadiran TVNU untuk Tingkatkan Kontribusi Konten Keislaman lewat Audio Visual

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj saat mengisi sambutan pada harlah ke-98 sekaligus peluncuran TVNU, Sabtu (27/2). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pada puncak peringatan Hari Lahir ke-98 Nahdlatul Ulama, Sabtu (27/2) malam, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meluncurkan TVNU. Semula TVNU bernama 164 Channel Nahdlatul Ulama dan telah mewarnai dakwah digital lewat YouTube sejak sekitar empat tahun silam.

 

Host salah satu acara di 164 Channel, Peci dan Kopi  Ahmad Rozali mengatakan, pihaknya merasa senang atas peluncuran TVNU yang berjalan lancar dan bertepatan dengan puncak Harlah ke-98 NU. 

 

Dengan perubahan 164 Channel menjadi TVNU, diharapkan akan memberi kontribusi lebih baik dari yang sebelumnya dilakukan. Selain itu, hadirnya TVNU agar semakin mengisi ruang kosong dakwah audio visual lewat YouTube. "Sehingga dapat dilakukan penyebaran konten keislaman wasathiah, tasamuh, anti ekstrem baik ekstrem kanan maupun kiri," kata Ahmad Rozali.

 

Selama empat tahun, melalui 164 Channel, menurut Rozali sudah banyak konten yang diproduksi dan ditayangkan. Dengan perubahan menjadi TVNU, produksi dan penyebaran konten itu berubah semakin kuat. Selain itu, TVNU juga semakin memiliki legitimasi sebagai saluran resmi di bawah PBNU.

 

Rozali mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menyaksikan tayangan TVNU nantinya. "Apa yang kami lakukan tidak berbuah maksimal bila tidak mendapatkan respons positif Nahdliyin," kata dia.

 

Ia pun menegaskan bahwa konten yang diproduksi dan disebarkan adalah oleh dan untuk warga NU. Sehingga, hadirnya TVNU membuat Nahdliyin mencintai saluran televisinya, yaitu TVNU.

 

Atas peluncuran TVNU, sejumlah tokoh turut menyaksikan dan memberikan ucapan selamat serta harapan. Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), salah satunya. Melalui tayangan video, Gus Mus berharap agar TVNU tidak menghilangkan jati diri aslinya sebagai media komunikasi NU. 

 

"Mudah-mudahan dengan perubahan nama ini, tidak menghilangkan jati diri aslinya sebagai televisi komunikasi NU yang memberikan informasi serta suguhan-suguhan khas NU yang bernuansa kemanusiaan, spiritualitas, dan rahmatan lil alamin,” kata Gus Mus. 

 

Pejabat Rais Aam PBNU periode 2014-2015 ini juga berharap agar media resmi PBNU ini dapat memberikan semangat baru kepada para punggawa yang menggawanginya untuk terus berkreasi dan memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

 

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah (Gus Hasan) menyampaikan perubahan nama dari 164 Channel menjadi TVNU agar senantisa dapat memberikan sajian konten yang edukatif dan berkontribusi bagi kemaslahatan umat Islam, terutama Nahdliyin.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori