Kebesaran Ulama Ditentukan Perannya di Masyarakat
NU Online · Jumat, 12 April 2013 | 10:59 WIB
Jakarta, NU Online
Pengakuan akan kebesaran seorang ulama tidak cukup ditentukan oleh pengetahuan dan ilmu yang dimiliki, tetapi bagaimana peran yang dijalankannya di masyarakat.
<>
Demikian disampaikan oleh sekretaris Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) H Miftah Fakih dalam Diskusi Review Draft Buku Jihad Melawan HIV yang diselenggarakan Lembaga Kesehatan NU, Jum’at (12/4).
Karena itu, bisa saja, pengurus NU di tingkat bawah, yang langsung melihat dan mengatasi berbagai persoalan masyarat, lebih dikenal dan dihargai dibandingkan pengurus di tingkat PBNU, yang hanya melihat persoalan dari permukaan.
Pernyakit HIV/AIDS merupakan salah satu persoalan yang perlu mendapat perhatian dari para ulama NU. Untuk mendukung program penanganan ini, sedang disusun buku “Jihad Melawan HIV/AIDS” oleh tim Lembaga Bahtsul Masail NU dan LKNU.
Untuk menyempurnakan buku tersebut, LKNU mengundang diskusi dengan berbagai pihak, dari komunitas HIV/AIDS, perguruan tinggi dan para ulama.
“Satu persoalan yang dihadapi secara bersama-sama akan menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dibandingkan jika hanya diatasi secara sendiri-sendiri,” tandasnya.”
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
5
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
6
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
Terkini
Lihat Semua