Kang Said: Kelompok Berbeda, Mari Bersaudara
NU Online · Kamis, 28 Agustus 2014 | 09:21 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan, ruhul islam (semangat inti Islam) adalah ukhuwah atau persaudaraan. Tak seyogianya hanya karena berbeda pemahaman, kaum muslim saling membenci dan memusuhi, apalagi sampai menghalalkan darah sesama.
<>
Kang Said, sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut pada acara seminar terbatas “Sumbangsih Nahdlatul Ulama untuk Presiden Baru” yang diselenggarakan PBNU di Jakarta, Kamis (28/8).
“Ukhuwah islamiyah yang digemborkan, yang diteriakakkan, Nahdlatul Ulama. Beda aliran: Syi’ah, Sunni, mari kita bersaudara. Ahmadiyah, ayo kita bersaudara. LDII mari kita bersadara. Semua saudara kita, umat Islam semuannya,” ujarnya.
Menurut kiai asal Cirebon ini, jika ada kelompok yang dianggap tak sesuai dengan ajaran Islam pada umumnya, seperti Ahmadiyah, tak semestinya langsung divonis kafir atau diperangi. Ajakan secara baik-baik menjadi jalan bijak untuk merespon ketidaksepahaman tersebut.
NU, kata Kang Said, tak hanya menekankan persaudaraan sesama umat Islam, tapi juga persaudaraan sebagai sesama bangsa dan manusia. Semangat kebangsaan dinilai menjadi pemersatu rakyat Indonesia, bahkan ketika berbeda dalam hal agama.
“Antara Islam dan nasionalisme justru memperkuat. Islam tanpa nasionalisme belum tentu mempersatukan bangsa. Nasionalisme tanpa Islam adalah nasionalisme yang kering, yang tidak punya spirit, tidak punya ruh,” tuturnya.
Bagi doktor lulusan Universitas Ummul Qura ini, cara hidup seperti inilah yang dicontohkan Nabi Muhammad dengan berdirinya negara Madinah. Negara madinah, tambahnya, didirikan bukan atas ego agama, melainkan penegakan keadilan meskipun terdiri dari kelompok-kelompok yang beraneka ragam.
Dalam seminar tersebut, presiden terpilih Joko Widodo yang sedianya hadir berhalangan datang. Forum berlangsung meriah dalam dua sesi dan diikuti sejumlah pengurus teras PBNU, para kiai, dan beberapa pakar. (Mahbib Khoiron)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua