Nasional

Kalam-kalam Langit Luruskan Niat Ikut MTQ

NU Online  ·  Sabtu, 14 Juli 2018 | 01:00 WIB

Kalam-kalam Langit Luruskan Niat Ikut MTQ

Pemutaran film Kalam-kalam Langit

Karawang, NU Online
Panitia Kongres Kelima Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional Antarpesantren dan MTQ Internasional menggelar nonton bareng film Kalam-kalam Langit di tenda utama di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah 3 Putra, Cilamaya, Karawang, Jumat (13/7) malam.

Kegiatan ini pun mendapat respons positif dari para penonton. Iin Mustainah, misalnya. Ia mengatakan bahwa film tersebut mengingatkannya kembali bahwa niat membaca Al-Qur'an adalah karena dan untuk Allah.

"Yang pertama itu untuk Allah. Terus yang kedua bisa buat orang tua kita," katanya mengingat tokoh utama, Jakfar, diceritakan dalam filrm tersebut selalu ingat orang tua yang berharap anaknya dapat mengikuti jejaknya.

"Jangan buat orang lain," lanjutnya, "Contohnya untuk pasangan," pungkas Mahasiswi STAI Ash-Shiddiqiyah itu.

Senada dengan Iin, film tersebut bagi Muhammad Istighfari Rabbani juga mengingatkannya untuk memperbaiki niat dalam membaca Al-Qur'an. "Yang sudah mengikuti MTQ bisa memperbaiki niat kembali bahwasanya membaca Al-Quran itu syiar,"

Adapun hadiah bagi para juara MTQ, kata Rabbani, hanyalah tambahan. Pria asal Sukabumi teringat sepenggal ayat Al-Qur'an, bahwa bagi siapa pun yang membuat kebaikan, akan mendapat kebaikan berikutnya.

"Juga bagi yang masih anak-anak yang masih belajar, menonton film ini sangat baik karena film ini dikisahkan bagaimana mengikuti MTQ dengan baik, yang penting ikhlas karena Allah," pungkas Juara 2 MTQ Cabang Tafsir Bahasa Arab tingkat Provinsi Jawa Barat itu.

Kalam-kalam Langit, turut menghadirkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. Kiai Said dikisahkan membujuk Jakfar agar mengikuti MTQ sebagai bagian dari syiar.

"Membaca Al-Qur'an dengan suara yang enak, lagu yang merdu itu bagian dari dakwah, menyampaikan kalam Ilahi kepada masyarakat banyak," demikian salah satu petikan dialog Kiai Said dalam film tersebut.

Tarmizi Abka, sutradara Kalam-kalam Langit yang turut hadir di arena MTQ, menyatakan bahwa filmnya dapat membuat penontonnya lebih bersemangat kembali dalam belajar membaca Al-Qur'an. "Santri-santri dan masyarakat ketika nonton film ini lebih semangat lagi belajar, belajar qiraah, baca Al-Qur'an dan sebagainya," katanya.

MTQ diangkat sebagai tema dalam film tersebut mengingat pengalamannya di pesantren. "Dulu, saya di pesantren dan saya merasakan itu. Saya merasakan bagaimana belajar MTQ. Bagaimana kita juga pengen mengangkat kalam-kalam Al-Qur'an," ujar alumni Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon itu.

Setelah pemutaran film, Tarmizi membagikan buku Kalam-kalam Langit kepada 60 penonton. Salma, salah satu santri cilik yang mendapatkan buku tersebut mengaku senang menerimanya. (Syakir NF/Kendi Setiawan)