Jakarta, NU Online
Menteri Ketenagakerjaan (Kemenaker) Hanif Dhakiri ajak umat Islam mengenal jati dirinya. Hal ini diuraikannya dalam kajian Islam Nusantara Center yang digelar di Rumah Dinas Kementerian Kebayoran Baru Jakarta, Sabtu (2/12).
"Man arafa nafsah faqod arafa rabbah, barang siapa yang mengetahui dirinya maka akan mengetahui Tuhannya," kata Hanif.
Ia mengapresiasi kajian-kajian turats dan tradisi-tradisi seperti yang telah berlangsung dalam kajian Islam Nusantara Center ini. Melalui turats, naskah-naskah ulama dan tradisi-tradisi di Nusantara umat Islam benar-benar mengetahui jati diri mereka.
“We are on the right track (kita di jalan yang benar),” tegasnya.
Hanif menyebutkan dalam era yang semakin berjarak antara ruang dan waktu ini jangan sampai tidak mengetahui jati dirinya. Sehingga tidak salah jalan dalam beragama.
"Pada tahun 1871, di masjid Baiturrahman Aceh itu para ulama sudah mendiskusikan konsep kenegaraan yang disebut sebagai Aljumhuriyah Al indonesiyah," ungkapnya.
Dia menegaskan, antara keislaman dan keindonesiaan tidak perlu dipertententangkan karena keduanya berjalan beriringan.
“Untuk menjadi Muslim yang baik itu pada saat yang sama juga bisa menjadi warga negara Indonesia yang baik,” tambahnya.
Dalam kajian tersebut, hadir juga Zainul Milal Bizawie dan A. Ginanjar Sya'ban yang membahas tentang sejarah NU dari goresan tangan, Syekh Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah dan KH. Abdul Halim Leuwimunding. (Zainal/Muchlishon)