Nasional HARI SANTRI 2019

Kader IPNU Surabaya Jalan Kaki ke PBNU Sampai Bekasi

Rab, 16 Oktober 2019 | 12:30 WIB

Kader IPNU Surabaya Jalan Kaki ke PBNU Sampai Bekasi

Zainul Arifin ( 4 dari kanan) (Foto: NU Online/Aru Elgete)

Bekasi, NU Online
Kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Surabaya, Zainul Arifin sedang memenuhi nazarnya dalam menyambut Hari Santri 2019, yakni berjalan kaki dari Surabaya menuju Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.

Ia berangkat dari Surabaya pada 17 September 2019 lalu dan menargetkan akan tiba di Jakarta, tepat pada Hari Santri 22 Oktober 2019. Selama perjalanan, Zainul membawa serta bendera NU, bendera Merah-Putih, dan bendera IPNU. 
 
Setelah berjalan selama sekitar 27 hari, ia tiba di Kabupaten Bekasi, pada Senin, 14 Oktober 2019. Mantan Komandan Corps Brigade Pembangunan (CBP) IPNU Surabaya ini menyempatkan diri untuk bermalam di Pesantren Yapink, Tambun Selatan.
 
Kepada NU Online Zainul menuturkan, sebenarnya keinginan untuk jalan kaki ke PBNU sudah sejak 2015 lalu, saat pertama kali Hari Santri diresmikan, ia sudah bernadzar ingin jalan kaki dari Surabaya ke Gedung PBNU, Jakarta. Namun, nazar tersebut baru tahun ini dapat terwujud. 
 
Di Bekasi, kedatangannya disambut hangat. Ia bahkan menggelar sarasehan bersama puluhan pelajar NU Kabupaten Bekasi. Dalam serasehan tersebut turut hadir Wakil Koordinator Nasional CBP Deden Ismatullah, Ketua PC IPNU Kabupaten Karawang Irvan Rizky, Ketua PC IPNU Kota Bekasi Ahmad Fauzi, dan Ketua PC IPNU Kabupaten Bekasi Rifqi Thariq.
 
Rifqi Thariq memberikan apresiasi terhadap aksi jalan kaki yang dilakukan oleh Zainul tersebut. Ia berharap, aksi yang demikian itu dapat dijadikan motivasi bagi seluruh kader IPNU, khususnya di Kabupaten Bekasi. Terutama motivasi untuk senantiasa mencintai NU dengan terus berproses di IPNU.
 
"Semoga ini bisa memotivasi semangat kader-kader dalam berproses di IPNU," kata Mahasiswa Institut Shalahudin Al-Ayyubi (Inisa) itu. 
 
Sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kantor PBNU, Zainul terlebih dulu menyempatkan diri untuk ziarah ke Makam Pendiri Pesantren Yapink yang merupakan salah seorang tokoh NU di Kabupaten Bekasi, yakni KH Mohammad Dawam Anwar. Ia juga bersilaturahmi ke kediaman Pengasuh Pesantren Yapink, KH Kholid Dawam.
 
"Berkelanalah! maka engkau akan menemukan pengganti orang-orang yang kau tinggalkan. Dan berlelah-lelahlah karena sesungguhnya nikmat hidup itu didapat saat kita berlelah-lelah," kata Kiai Kholid mengutip syair Imam Syafi'i sebagai penyemangat Zainul melanjutkan perjalanan.
 
Kiai Kholid juga berpesan agar jangan pernah lelah dalam berkhidmat untuk NU, punya kesediaan untuk terus menjaga NU, sehingga NU tidak terpecah-belah.
"Jangan sampai anak muda IPNU IPPNU seperti kalian ini kemasukan pemahaman radikalisme," kata Abi Kholid, demikian ia akrab disapa.
 
Di akhir, Abi Kholid memberikan cenderamata kepada Zainul berupa buku biografi KH Mohammad Dawam Anwar yang berjudul, 'Sang Cahaya Penerobos'. 

Usai beristirahat sekaligus bermalam dan berziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren Yapink, Zainul kemudian melanjutkan perjalanannya, pada Selasa (15/10) malam. 
 
Kontributor: Kepi MV, Aru Elgete
Editor: Abdul Muiz