Nasional

Juara Aksi Indonesia 2019: Ilmu Tak Bawa Manfaat Tanpa Barakah Guru

NU Online  ·  Selasa, 4 Juni 2019 | 05:00 WIB

Juara Aksi Indonesia 2019: Ilmu Tak Bawa Manfaat Tanpa Barakah Guru

Ulin Nuha (Foto: Ist.)

Jakarta, NU Online
Ilmu tidak akan membawa manfaat tanpa ada barakah dari para guru. Inilah kalimat super yang dilontarkan Juara pertama Aksi Indonesia, Ulin Nuha saat diberi kesempatan untuk mengutarakan kebahagiaannya sesaat setelah pengumuman pemenang pada Grand Final di Studio Indosiar, Jakarta, Selasa (4/6).

Sosok sederhana yang merupakan Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali semester II ini pun menyatakan bahwa keberhasilan yang ia raih tidak terlepas dari keridhoan para guru dan orang tua yang telah membimbingnya.

"Mohon sangat untuk jangan bosan memberikan ilmu kepada kami serta barakahnya dan ridhonya. Karena Ilmu tidak akan membawa manfaat tanpa ada barakah dari para guru," ungkap Ulin.

Kesantrian Ulin sangat kental sekali ditambah sopan santun dalam bertindak dan saat menyampaikan paparan ceramahnya. Pemuda kelahiran 27 April 2000 ini pun sangat menghormati orang tua. Terlihat dari gerak-geriknya saat menggandeng orang tuanya, M Darto Wahab Noor di panggung Aksi Indonesia 2019. Ia pun mencium tangan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat diminta oleh Indosiar untuk menyerahkan hadiah kepada Ulin.


Kesantrainnya ini semakin lengkap dengan kepiawaiannya dalam mendalang yang menjadi infrastruktur dakwah para wali. Ia selalu menampilkan budaya adiluhung bangsa Indonesia ini dalam ceramahnya.

"Saya ikut Aksi Indonesia 2019 ini ingin membuktikan bahwa sebuah seni memiliki banyak filosofl sebagai media dakwah menyampaikan kebaikan," katanya Ulin yang sering tampil menggunakan busana adat Jawa dipadu blangkon dan jarit.

Keikutsertaan Ulin dalam Aksi Indonesia ini dimulai saat televisi swasta ini melakukan audisi di kampusnya. Sekitar 50 orang yang mengikuti audisi waktu itu dan Ulin lah yang berhasil Iolos.

Tantangan dari BJ Habibie untuk Ulin

Terkait hubungan ilmu dan akhlak, pada ajang Grand Final, Ulin juga mendapat tantangan dari Presiden RI Ketiga BJ Habibie untuk menyampaikan ceramah dengan durasi lima menit bertemakan Pentingnya Akhlak dalam Pandangan Islam. Ulin pun menunaikan tantangan tersebut dengan baik melalui judul ceramahnya yakni Akhlak yang Baik.

Ulin menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang sangat menghargai, mencintai dan menjunjung tinggi ilmu. Seluruh aspek kehidupan membutuhkan ilmu mulai dari politik, agama, seni, ekonomi sampai dengan teknologi. Apalagi ibadah, karena ibadah tanpa ilmu akan sia-sia.


"Ilmu memang penting. Tapi ada yang lebih penting dari yang sangat penting. Apa itu? tidak lain adalah akhlak. Kenapa Islam memposisikan akhlak di atas ilmu? Karena orang berilmu jika akhlaknya kurang baik maka penilaian di masyarakat apalagi di hadapan Allah pun kurang baik," ungkapnya.

Maka menurutnya ilmu tanpa akhlak bagaikan siang tanpa matahari. Ilmu tanpa akhlak bagaikan malam tanpa bulan. Hal ini lanjutnya, ditegaskan oleh Rasulullah melalui sabdanya yang mengatakan bahwa orang mukmin yang sempurna imannya adalah orang yang baik akhlaknya.

Dalam pewayangan terangnya, akhlak disimbolkan dengan gambar burung merak. Makna filosofis dari burung merak ini adalah karena keindahan bulunya. Dengan keindahan ini orang akan suka melihatnya dan secara otomatis akan tinggi harganya.

"Begitu juga dengan akhlak manusia. Ketika indah akhlaknya, gaya bicaranya sangat menyentuh hati, maka di hadapan manusia akan tinggi nilainya dan akan tinggi pula harganya. Jika bulu merak itu gundul, bagaikan manusia yang akhlaknya rusak, akhlaknya buruk. Maka turun nilainya, turun juga harga-harganya," pungkasnya. (Muhammad Faizin)