Nasional

Jokowi Kagumi Pesantren

NU Online  ·  Rabu, 23 Juli 2014 | 16:59 WIB

Jakarta, NU Online
Joko Widodo, presiden terpilih yang ditetapkan KPU menyatakan kekagumannya kepada pesantren. Atas dukungan pesantren inilah ia mengaku mampu memenangkan pemilu presiden.
<>
Ia dengan jujur mengaku sebelumnya kurang mengenal pesantren, tetapi kemudian ia diajak berkeliling ke sejumlah pesantren, di seputar Jawa, Kalsel, maupun Sulsel.

Hal yang membuatnya kagum adalah, para santri masih setia menunggu kedatangannya, meskipun sudah tengah malam. Seperti di sebuah pesantren di Jawa Barat, pada pukul 02.30 pagi, para santri masih menunggu semuanya. Demikian pula di Trenggalek, “Saya sudah ngantuk-ngantuk, dan mau terus tetapi ditengah jalan dicegat. Ya akhirnya belok. Disana sudah disambut dengan hadrah, akhirnya melek lagi,” katanya ketika memberi sambutan dalam peringatan hari lahir PKB ke 16 di Kantor PKB di jalan Raden Saleh Jakarta Pusat.

Sebelumnya, ketika melakukan kampanye di Malang, Jokowi berjanji menjadikan menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri nasional. Ia juga berjanji terus memperbaiki kondisi pesantren.

Meriah

Harlah ke-16 kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena berlangsung sangat meriah. Euphoria kemenangan jelas sekali terlihat diantara para pengurus pusat PKB. Sebuah tenda besar dipasang di depan kantor dengan warna yang selaras dengan simbol PKB dan Indonesia, hijau, putih dan merah, dan sebuah panggung besar didepannya. 

Kali ini, Wiranto, ketua umum Hanura dan Surya Paloh, ketua umum Nasdem hadir dan memberi sambutan dan dipuncaki dengan pemotongan tumpeng yang kemudian diserahkan oleh Muhaimin Iskandar dan KH Aziz Mansyur, ketua dewan syuro PKB kepada Jokowi, yang kemudian dilanjutkan dengan pidato dari Cak Imin dan Jokowi. 

Dalam sambutannya, Cak Imin mengulas sejarah pendirian PKB yang merupakan amanat para kiai NU dan kemudian ditindaklanjuti oleh PBNU untuk mendirikan partai berdasarkan ajaran ahlusunnah wal jamaah. Setelah berjaya di pemilu 1999 dan kemudian terpuruk pada pemilu 2009, kini PKB kembali mengembalikan kejayaannya, termasuk meningkatkan perolehan suara di beberapa daerah yang sebelumnya bukan basis, seperti di Kalimantan Barat, NTT, NTB dan lainnya. 

Kepada presiden baru, Cak Imin menyampaikan pesan tiga hal, pertama, soal kemiskinan. Jangan sampai yang kaya terus kaya dan yang miskin tetap miskin. “Jangan sampai ada yang bilang ‘enak jamanku tho’ (ungkapan Soeharto.red), tetapi ternyata enak jamannya Pak Jokowi,” jelasnya.

Kedua, ia memberi pesan soal penegakan hukum karena masyarakat membutuhkan rasa aman dan terakhir, Islam rahmatan lil alamiin. (mukafi niam)